INDOBALINEWS - Dalam upaya pembatasan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, melindungi kelompok hewan dengan nilai tinggi, dan mengurangi dampak ekonomi akibat penyebaran PMK, Sekretaris Satuan Petugas (Satgas) Provinsi Bali, I Made Rentin hadir langsung di tengah pelaksanaan Gebyar Vaksinasi PMK, di Wantilan Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Sabtu, 9 September 2023.
Upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Bali, dilakukan secara cepat agar penularan Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak tidak semakin meluas dan mengakibatkan kualitas daging menjadi rusak, akibat apa yang disebabkan oleh denaturasi protein pada otot skeletnya, namun daging hewan ternak yang terserang PMK pada dasarnya tidak mengalami ketercemaran yang bisa merusak kesehatan masyarakat.
Serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) saat ini sudah pasti menjadi ancaman serius pada posisi Indonesia, terutama stabilitas ekonomi dari hasil ternak.
Baca Juga: Geber Knalpot Motor Tengah Malam Ganggu Penghuni Hotel di Kuta, 5 Pemuda Ditilang
Setidaknya, serangan ini sudah memperlihatkan gerakan yang semakin masif. PMK yang semula ditemukan di Jawa Timur, saat ini juga mulai menghantui daerah lain salah satunya Bali.
Penyebaran ini tidak saja menimbulkan kecemasan para peternak, tapi juga sekaligus kekhawatiran masyarakat umum. Tetapi untuk diketahui bahwa reseptor virus ini hanya terdapat pada sapi, kambing, domba, babi dan kerbau. Dan PMK ini tidak ditemukan pada manusia.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali selaku Sekretaris Satgas Penanganan PMK Provinsi Bali I Made Rentin pada kesempatan ini meminta agar kolaborasi multi sektor terus di genjot dan diperkuat dalam segala hal. "Khususnya dalam upaya peningkatan percepatan vaksinasi PMK di Provinsi Bali,” tegasnya.
Pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali melaksanakan Gebyar Vaksinasi PMK.