Jangan Sepelekan Depresi, Ujungnya Bisa Bunuh Diri. Coba Mulai Terapi Olahraga!

- 12 Januari 2024, 06:20 WIB
Ilustrasi depresi. Jangan sepelekan depresi karena berakibat fatal, Cari tahu solusinya ke dokter dan bisa pilih terapi tambahan dengan olahraga.
Ilustrasi depresi. Jangan sepelekan depresi karena berakibat fatal, Cari tahu solusinya ke dokter dan bisa pilih terapi tambahan dengan olahraga. /freepik

INDOBALINEWS -  Depresi adalah ganguan kesehatan mental (mental health) yang dapat mempengaruhi emosi, cara berpikir dan prilaku penderitanya. Orang yang depresi cenderung tidak semangat dalam menjalani hidup, merasa sedih terus menerus, putus asa hingga berpikir untuk bunuh diri.

Selain mempengaruhi kondisi mental seseorang, depresi juga mempengaruhi kesehatan fisik, efek negatifnya ringan hingga berat mulai dari gangguan pencernaan hingga jantung.

Depresi yang tidak diatasi, akan berbahaya bagi diri sendiri, maupun yang ada di sekitarnya. Pasalnya, seseorang dengan depresi cenderung mencerna persoalan hidup dari sisi gelapnya. Memandang pesimis terhadap masa depan, berpikir negatif tentang diri sendiri maupun orang lain lebih parah lagi akan memunculkan untuk bunuh diri. Cobalah cari solusi berkonsultasi dengan seseorang yang lebih mengerti atau dokter atak memilih terapi tambahan.

Baca Juga: Liga 1: Milomir Seslija Punya Rekor Buruk di Indonesia, Manager Persis Solo Bilang Begini

Studi menyarankan seseorang dengan gejala mengalami depresi butuh konsultasi dengan dokter, tapi kadang akses dan anggapan ketakuan anggapan orang membuat enggan.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan diri sendiri untuk memulai keluar dari depresi. Salah satunya dengan mencoba mengalihkan pikiran ke hal-hal yang lebih positif, semisal olahrana.

Hasil studi memperlihatkan penerapan terapi olahraga adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan lebih serius karena ini bisa menjadi pilihan yang baik.

Aktivitas fisik secara teratur diketahui dapat meningkatkan kesehatan mental, studi yang dimuat di Journal of Affective Disorders menunjukkan olahraga, contohnya lari bisa bermanfaat dalam pengobatan kecemasan dan depresi.

Baca Juga: Viral Sopir Taksi Online Peras 2 Turis Amerika di Bali, Pelaku Diciduk di dalam Pesawat dari Surabaya-Kupang

Untuk sampai pada temuan itu, peneliti seperti dilansir Antara Jumat 12 januari 2024 dari Medical Daily,  peneliti melakukan uji coba kepada 141 pasien dengan depresi dan/atau kecemasan. Pasien diberi pilihan pengobatan yakni antidepresan SSRI (inhibitor reuptake serotonin selektif) atau terapi lari berbasis kelompok selama 16 minggu.

"Penelitian ini memberi orang-orang yang cemas dan depresi pilihan dalam kehidupan nyata, pengobatan atau olahraga. Menariknya, mayoritas memilih untuk berolahraga," kata Profesor Brenda Penninx, dari Vrije University di Amsterdam

Namun, peneliti menemukan terdapat angka setop yang lebih tinggi pada kelompok yang awalnya memilih olahraga dibandingkan antidepresan. Hanya 52 persen pada kelompok lari yang patuh terhadap terapi, sedangkan tingkat kepatuhan adalah 82 persen pada kelompok antidepresan.

Baca Juga: Formasi NTB: Banyak Makelar Kasus, Sidang Korupsi Mantan Wali Kota Bima Harus Dikawal Ketat

Pada akhir uji coba, sekitar 44 persen pada kedua kelompok menunjukkan perbaikan dalam depresi dan kecemasan.

Kelompok lari juga menunjukkan perbaikan berat badan, lingkar pinggang, tekanan darah, dan fungsi jantung. Sementara kelompok antidepresan menunjukkan kecenderungan menuju sedikit kemunduran pada penanda metabolik tersebut.

Peneliti mencatat bahwa perbandingan antar kelompok mungkin bias karena pasien sendiri yang memilih pilihan terapi. Studi tidak menyarankan olahraga lari sebagai pengganti antidepresan, namun, olahraga dapat dianggap sebagai pilihan terapi tambahan.

Baca Juga: Gasss, Pulang Umroh Khofifah Indar Parawansa Mantap Berlabuh di TKN Prabowo

"Antidepresan pada umumnya aman dan efektif. Antidepresan bekerja pada kebanyakan orang. Kita tahu bahwa tidak mengobati depresi sama sekali akan memberikan hasil yang lebih buruk," ujar Pennix.

Menurut Pennix, hasil studi memperlihatkan penerapan terapi olahraga adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan lebih serius karena ini bisa menjadi pilihan yang baik. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: Medical Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x