Makna yang Terkandung dalam Upacara Pelebon Ida Pedanda Gede Made Buruan di Karangasem

- 8 Desember 2021, 11:50 WIB
Prosesi upacara palebon atau pertiwaan Ida Pedanda Gede Made Buruan dari Geria Ulon, Banjar Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Selasa 7 Desember 2021.
Prosesi upacara palebon atau pertiwaan Ida Pedanda Gede Made Buruan dari Geria Ulon, Banjar Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Selasa 7 Desember 2021. /Dok Lius

Baca Juga: Hujan Mengguyur Bali Seharian, Balita Terjebak Banjir di Legian

Ida Pedanda Gede Made Buruan dari Geria Ulon, Banjar/Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang saat walaka bernama Ida Bagus Made Dereda, lebar (meninggal dunia) di usia 85 tahun. Semasih walaka almarhum berprofesi sebagai guru, namun sempat dikaryakan selama tiga periode menjadi anggota DPRD Karangasem dari Fraksi Golkar.

Alhamrhum juga merupakan ayahanda dari salah satu politisi senior Bali Ida Bagus Oka Gunastawa atau yang akrab disapa Gus Oka yang pernah menjabat Ketua DPW Partai NasDem Bali dua periode. Almarhum Ida Pedanda Gede Made Buruan lebar meninggalkan 6 anak dan 13 cucu, sedangkan istrinya Ida Pedanda Rai Pemayun telah lebar pada tahun 2018 lalu. 

Baca Juga: Tak Berniat Lecehkan Profesi Wartawan, Personel Paspampres Minta Maaf

Gunawan menjelaskan pada 22 November Ida Pedanda diupacarai dengan macemana yang ditandai dengan prosesi pembersihan puspa (jenazah) Ida Pedanda lalu dibungkus (ngelelep) dengan kain kafan sebelas lembar dengan makna posisi tertinggi karena Ida Pedanda adalah seorang pendeta Hindu.

Setelah itu Ida Pedanda dinaikan ke balai semanggen (semacam tempat peristirahatan sementara sebelum diaben). Setelah naik di balai semanggen setiap hari keluarga memberikan suguhan setiap hari, setiap siang dan malam serta ada pendeta yang memberikan puja (doa) menghantarkan persembahan suguhan ini.

Baca Juga: Pemuda 22 Tahun Gantung Diri di Jembatan Tukad Bangkung

Lalu prosesi berlanjut pada tanggal 4 Desember 2021 yang bernama matetangi, yang dipuput tiga orang pendeta. Lalu pada tanggal 5 Desember 2021 yang bertepatan dengan rahina Kajeng Keliwon dilanjutkan dengan upacara besar bernama pebengan yang dipuput tiga orang pendeta.

Selanjutnya pada tanggal 6 Desember 2021 upacara berlanjut dengan prosesi nyurat kereb sari yang hanya boleh dipuput (dipimpin) dan dilakukan oleh pendeta tertentu yang usianya lebih tua (lebih senior) dari almarhum Ida Pedanda Gede Made Buruan dan secara strata lebih tinggi.

Lalu dilanjutkan upacara narpana yang dipimpin tiga orang pendeta selanjutnya persembahyangan bersama. Kemudian meras putu dimana semua cucu Ida Pedanda Gede Made Buruan (cucu biologis dan ideologis) semua berkumpul memberikan penghormatan melalui pemberian suguhan dengan makna agar mereka yang masih hidup diberikan kekuatan oleh sang kakek dari alam yang berbeda.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah