ASITA NTB Kecewa, Kemenparekraf Arahkan Penonton MotoGP ke Bali

- 9 Januari 2022, 20:20 WIB
Ketua ASITA NTB, Dewantoro Umbu Joka.
Ketua ASITA NTB, Dewantoro Umbu Joka. /Dok Asita NTB

INDOBALINEWS - Kebijakan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI yang mengarahkan penonton MotoGP ke Bali dianggap tak populis.

Hanya dengan alasan hotel di kawasan  Sirkuit Mandalika dan sekitarnya sudah full boking, kata Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita)  NTB, Dewantoro Umbu Joka, tak perlu membuat statemen dan kebijakan yang mengecewakan.

"Kita kecewa, mestinya Kemenparekraf melihat kondisi sebenarnya di lapangan," katanya, Minggu, 9 Januari 2022.

Baca Juga: Kendaraan Listrik, Menuju Bali yang Ramah Lingkungan

Menurutnya, pihak Kemenparekraf seharusnya melihat fakta sebenarnya, jangan hanya karena sebuah informasi, lalu membuat kebijakan sepihak.

Tetapi kalau informasinya valid, kata Umbu Joka, tentu kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Baca Juga: Mau Membuat Fim Indie? Mulai Dengan 2 Langkah Ini

Pada  bulan Maret nanti, terang Umbu Joka, hotel dan  transportasi ke Lombok mahal, sehingga orang memilih menginap di luar daerah dibandingkan di Lombok.

Dia mengasumsikan, jika menonton MotoGP menginap di hotel berbintang empat,  dengan biaya antara Rp8 juta sampai Rp10 juta, tetapi kalau di Bali, cukup dengan dana Rp5 juta.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x