Hujan Es di Kintamani Bali pada Tahun Baru Imlek, BMKG: Ini Fenomena Cuaca Ekstrem dan Alamiah

- 1 Februari 2022, 17:17 WIB
BMKG menyebut hujan es yang terjadi di Kintamani Bali merupakan fenomena cuaca ekstrem dan alamiah.
BMKG menyebut hujan es yang terjadi di Kintamani Bali merupakan fenomena cuaca ekstrem dan alamiah. /Pixabay

Pada ketinggian  ini, butiran air umumnya akan membeku menjadi partikel es. Di Indonesia, umumnya lapisan tingkat pembekuan (freezing level) berada pada kisaran ketinggian antara 4-5 km diatas permukaan laut.

Cahyo Nugroho mengatakan hujan es bisa dikatakan jika memenuhi sifat-sifat fenomena hail yakni sangat lokal, luasannya berkisar 5-10 km persegi, waktunya singkat sekitar kurang dari 10 menit, dan lebih sering terjadi pada peralihan musim, dapat dimungkinkan terjadi pada musim hujan dengan kondisi cuaca sama seperti masa transisi atau pancaroba.

Selain itu, lebih sering terjadi antara siang dan sore hari, tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya bisa diprediksi 0.5-1 jam sebelum kejadian jika melihat atau merasakan tanda-tandanya dengan tingkat keakuratan < 50 persen.

Ia menambahkan fenomena hail hanya berasal dari awan cumulonimbus, tetapi tidak semua awan Cb menimbulkan hujan es atau hail.

Baca Juga: Pemain Madura United Terpapar Covid 19, Laga Melawan Persipura Ditunda 

“Fenomena ini kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dan dalam waktu yang singkat,” jelasnya.

Ia mengimbau pada cuaca ekstrem seperti ini agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan petir.***

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x