Tanpa PMI, Malaysia Dipastikan Rugi Miliaran Ringgit

- 24 Agustus 2022, 17:20 WIB
Ilustrasi pekerja migran Indonesia.
Ilustrasi pekerja migran Indonesia. /Antara/Feri

 

INDOBALINEWS - Keberadaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia, memiliki peran penting dalam pembangunan.

Bahkan, kata Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, seperti dilansir Antaranews.com, Rabu, 24Agustus 2022, tanpa PMI, Malaysia akan rugi sampai miliaran ringgit.

"Setiap musim panen kelapa sawit, PMI inilah yang sangat diharapkan para pengusaha sawit di Malaysia," katanya.

Baca Juga: Bapeten dan MIPA Unud Gelar Seminar Keselamatan Nuklir 2022

Menurutnya, para pekerja ladang di Malaysia, didominasi oleh PMI, hingga tingkat ketergantungan Malaysia terhadap tenaga kerja dari Indonesia ini sangat tinggi.

Bagi Perdana Menteri ini, kalau saja tidak ada tenaga kerja ini, bisa dikatakan akan memiliki dampak besar terhadap pembangunan Malaysia dalam segala aspek

Antara Indonesia dan Malaysia, katanya, sama-sama memiliki ketergantungan yang sama-sama menguntungkan.

Baca Juga: Dialog B20 WiBAC di G20 Indonesia, Perkuat Kebijakan Pro Perempuan Lewat Platform OGWE

Negara Indonesia, kata Ismail Sabri, bagi Malaysia, bukan hanya negara tetangga dan sahabat, tetapi lebih dari itu.

"Indonesia adalah negara saudara" katanya.

Terbukti, sebut dia, setiap Perdana Menteri yang dilantik di Malaysia, negara yang pertama kali dikunjungi adalah negara Indonesia.

Baca Juga: Didukung Kompor Niko, Inilah Pemenang Junior Masterchef Indonesia 3

Tradisi ini, katanya, menggambarkan betapa sangat dekat hubungan antar kedua negara.

Dia menambahkan, selain dari aspek PMI, juga hubungan perdagangan dan bidang lainnya, sehingga kalau soal hubungan ini, sudah tidak bisa diragukan lagi.

Penandatanganan nota kesepahaman bersama (Memorandum of Understanding), katanya, yakni tentang Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Sektor Domestik di Malaysia, sudah dilakukan pada 1 April 2022.

Baca Juga: Gempa Tektonik di Bali Dirasakan Hingga ke Pulau Lombok dan Bima

"Salah satu pointnya, berisi penempatan tenaga kerja yang terintegrasi dengan sistem satu kanal," katanya. ***

 

 

 

 

Editor: Shira Ade

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x