Ngaben Sedikit Beda, Khas Warga Desa Adat Munduk Andong Tabanan

- 20 Oktober 2023, 16:03 WIB
Upacara Ngaben Massal warga desa adat Munduk Andong  Tabanan Bali
Upacara Ngaben Massal warga desa adat Munduk Andong Tabanan Bali /Nandang warga Tabanan

INDOBALINEWS  -  Upacara Ngaben Massal atau ngaben secara bersamaan kini sudah biasa dilakukan masyarakat di Bali. Umumnya digelar oleh desa adat masing -masing secara periodik, setahun sekali, 5 tahun sekali bahkan ada yang 10 tahun sekali. 

Prosesi ngaben relatif sama disetiap desa adat. Sedikit berbeda yang dilakukan oleh desa adat Munduk Andong, desa Bangli, Kecamatan, Baturiti, kabupaten Tabanan Bali.

Dalam upacara ngaben di beberapa tempat jenazahnya diambil langsung dengan menggali serta, namun, pada ngaben ngirit di Munduk Andong, sawa atau jasadnya disimbolkan dengan kayu cendana yang berisi sesuratan aksara Bali. 

Bagian Upacara ngaben di Bali
Bagian Upacara ngaben di Bali Nandang warga Tabanan Bali

Menurut Ida Pedanda dari Griya Kemenuh Kalibalang, simbolisasi dengan menggunakan kayu cendana atau majegahu dilakukan ketika proses ngaben yang tidak ada jasadnya. 

"kenapa menggunakan kayu cendana atau majegahu?. Itu karena kedua kayu ini diyakini sebagai pohon suci yang tumbuhnya di surga," terang Ida Pedanda usai muput karya. 

"Itu berdasarkan kitab suci yama tatwa, yama purwa tatwa, yama purana tatwa. Sesuai tata cara atau pidabdab upacara pengabenan yg ada di Bali," lanjutnya. 

Baca Juga: Upacara Ngaben di Bali Tunjukkan Contoh Adaptasi Kebiasaan Baru

Meski menggunakan simbol dari kayu, namun prosesinya tetap dilakukan secara lengkap layaknya ada jenazah. Simbol ini diupacarai dengan sarana sama saat mengupapira sawa. 

Halaman:

Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x