Webinar Surya BI: Ini Hal Utama Pulihkan Pariwisata Nasional

21 Oktober 2021, 12:43 WIB
Webinar Surya (Survey Bicara) yang digelar Bank indonesia (BI) Bali dengan topik “Perkembangan Perekonomian Terkini dan Peran Wisatawan Nusantara Untuk Mendukung Bali Bangkit” Rabu 20 Oktober 2021. /Dok Humas BI Bali

 

 

INDOBALINEWS - Untuk memulihkan industri pariwisata nasional, hal utama yang harus dilakukan adalah penanganan COVID-19 dengan baik.

Hal ini dikatakan oleh Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics & Finance (INDEF), Tauhid Ahmad dalam acara Webinar Surya (Survey Bicara) yang digelar Bank indonesia (BI) Bali dengan topik “Perkembangan Perekonomian Terkini dan Peran Wisatawan Nusantara Untuk Mendukung Bali Bangkit” Rabu 20 Oktober 2021.

Selanjutnya, dikatakan Tauhid adalah kesiapan indstri pariwisata dalam menerapkan standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) International.

Baca Juga: Tiket World Superbike Dijual Rp600.000 hingga Rp19,5 Juta, Begini Cara Belinya

"Berikutnya adalah bagaimana mengkomunikasikan dan mempromosikan bahwa Bali Safe dan siap menerima kunjungan," ujar Tauhid

Terakhir, tambah Tauhid perkembangan pariwisata di Indonesia di masa pandemi COVID-19 perlu didukung stimulus oleh pemerintah.

Baca Juga: Pantau Obyek Wisata Pantai, Unit Samapta Polsek Kuta Utara Ingatkan Prokes.

Acara ini dilaksanakan secara daring dan dihadiri oleh Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics & Finance (INDEF), Vice President of Market Management Accomodation Experience Traveloka, Kepala Biro Bisnis Indonesia Provinsi Bali, Kepala Dinas/Instansi dan Akademisi di lingkungan pemerintah Provinsi Bali.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan bahwa Bank Indonesia secara rutin melaksanakan survei untuk membantu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali dalam menyediakan data/informasi ekonomi dan keuangan terkini secara tepat waktu dan akurat.

Baca Juga: Dana Bansos untuk Masyarakat Bali Januari Hingga September 2021 Capai 474 Miliar Lebih

Di masa yang penuh dengan ketidakpastian terutama dalam pandemi COVID-19, peran data dan informasi terutama melalui survei menjadi hal yang penting.

Data dan informasi tersebut berperan sebagai leading indicator penyusunan perkiraan perkembangan perekonomian ke depan yang pada akhirnya bermuara untuk menentukan arah kebijakan perekonomian nasional.

Baca Juga: Jelang GPDRR 2022 yang Akan Dihadiri Ribuan Delegasi dari 182 Negara, Tim PBB Datangi Bali

Bank Indonesia saat ini berupaya agar analisis dan asesmen yang disusun selalu forward looking terhadap perekonomian ke depan. Dengan demikian, kebijakan yang diambil dapat bersifat mengantisipasi atau mendahului situasi yang mungkin akan terjadi ke depan.

Trisno juga menyampaikan bahwa selain survei rutin, Bank Indonesia juga melaksakan survei insidentil yang kali ini berfokus pada wisatawan nusantara. Survei Pelaku Wisatawan Nusantara di Provinsi Bali selama COVID-19 dilakukan kepada 400 responden pelaku wisatawan nusantara yang berkunjung ke Provinsi Bali.

Baca Juga: GYC 2021: 10 Ribu Anak Muda Indonesia Bersama Bersuara Menuju Sebuah Perubahan

Survei ini diselenggarakan pada akhir September 2021 dan awal Oktober 2021 untuk mengetahui bagaimana preferensi dan besar belanja kunjungan wisatawan nusantara di provinsi Bali. Sebagaimana diketahui bersama bahwa sejak akhir Maret 2020, pariwisata Bali bergantung sepenuhnya kepada wisatawan nusantara. Perkembangan wisatawan nusantara di Bali diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi Bali. 

Sementara itu di acara webinar yang sama Rizki Ernadi Wimanda, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyampaikan data perkembangan ekonomi Bali, serta survei preferensi wisatawan nusantara.

Baca Juga: 'Pakai Garam Bali!, Berkualitas dan Sudah Diekspor ke Berbagai Negara'

Rizki menuturkan beberapa indikator menunjukkan perekonomian Bali pada triwulan III-2021 mengalami perlambatan seiring dengan diberlakukannya PPKM Level 4 di Juli dan Agustus.

Namun memasuki triwulan IV-2021, perekonomian Bali mulai menggeliat yang diikuti dengan meningkatnya jumlah kedatangan penumpang di bandara Bali.***

 

 

 

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler