Minta Pinjaman Lunak Bunga Ringan Gubernur Koster Yakin Pelaku Pariwisata di Bali Orang Orang Baik

- 10 April 2021, 08:55 WIB
Gubernur Koster menyampaikan pandangannya saat acara "Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional - Temu Stakeholders" di Avurpa Kempinski Bali, Nusa Dua, Jumat 9 April 2021.
Gubernur Koster menyampaikan pandangannya saat acara "Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional - Temu Stakeholders" di Avurpa Kempinski Bali, Nusa Dua, Jumat 9 April 2021. /Dok. Humas Pemprov Bali

INDOBALINEWS - Gubernur Bali Wayan Koster meminta perbankan memberikan pinjaman lunak dengan bunga ringan kepada pelaku pariwisata karena dia meyakini mereka taat pajak dan orang-orang baik.

Gubernur Koster menyampaikan itu saat acara "Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional - Temu Stakeholders" di Avurpa Kempinski Bali, Nusa Dua, Jumat 9 April 2021.

Menurutnya, pariwisata di Bali sangat terdampak pandemi Covid-19 sehingga secara umum ekonomi para pelaku pariwisata tengah terpuruk.

Baca Juga: Tidak Semua Negara Terpuruk Akibat Pandemi, Menkeu Sri Mulayani Harus Ubah Paradigma dan Kinerja Ekonomi

Baca Juga: Seluruh Risiko Dijamin Pemerintah Menkeu Sri Mulyani MInta Perbankan Berani Meminjamkan Dana kepada UMKM

Baca Juga: BI Dorong Pertumbuhan Ekonomi dengan Terus Bersinergi Bersama Pemerintah dan Otoritas

Untuk itu, Gubernur Koster mengharapkan semua pemangku kebijakan, jangan serasa 'habis manis sepah dibuang' dalam menangani dampak-dampak pandemi yang menyebabkan kontraksi ekonomi yang dalam di Bali.

"Kalau situasi normal, besar sekali kontribusi Bali untuk devisa dari sektor pariwisata. Namun sekarang stuck, dengan kontraksi ekonomi yang mungkin paling parah sepanjang sejarah," terang Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.

Kehidupan pelaku wisata sangat berat. Banyak yang di PHK, dirumahkan, tidak mampu bayar gaji, bahkan ada yang tidak operasional.

Baca Juga: Keluarga Presiden Jokowi Dikabarkan Kelola TMII, Moeldoko Sebut Itu Pemikiran Primitif

Baca Juga: Peduli Bencana NTT dan NTB Kodam Udayana Kirim 6 Ton Bantuan Makanan hingga Pakaian Layak Pakai

Baca Juga: Keluarga Presiden Jokowi Dikabarkan Kelola TMII, Moeldoko Sebut Itu Pemikiran Primitif

"Saya bersyukur masyarakat Bali pelaku wisata masih sabar, tapi kita tidak tahu sampai kapan ini berlangsung," ujarnya.

Dijelaskannya, saat kondisi normal medio 2019 lalu, sebanyak 6,3 juta wisataman mancanegara (Wisman) datang ke Bali yang setara 39 persen dari jumlah total wisman nasional. Angka tersebut juga berarti jumlah devisa sebesar 29 persen dari total devisa sektor pariwisata Indonesia.

"Belum lagi untuk wisdom di mana ada 10 ,5 juta orang datang ke Bali. Jadi Ekonomi sangat tergantung pariwisata, dan jika normal pertumbuhan ekonomi kita selalu di atas rata-rata nasional," sebutnya.

Karenaya, pinjaman lunak dan bunga ringan sangat membantu mereka.

Baca Juga: Hadiri KTT D8 , Presiden Joko Widodo : Meningkatnya Nasionalisme Vaksin Harus Kita Tolak

Baca Juga: Polri Fokus Evakuasi Korban dan Kirim 9 Ton Lebih Bansos bagi Warga Terdampak Bencana NTT

"Saya yakin, tahun 2023 saat kondisi membaik, mereka akan memenuhi kewajibannya,karena rata-rata mereka ini orang baik, sangat taat pajak," tukas Koster.

Pihaknya mendorong peran bank-bank milik negara yang tergabung dalam Himbara untuk bisa jadi leader untuk hal tersebut.

Pemeritah pusat diharapkan membuat kebijakan spesifik dan spasial dalam upaya pemulihan ekonomi Bali pasca pandemi Covid-19, khususnya pada sektor pariwisata.

"Sebagai destinasi wisata dunia, pelaku pariwisata Bali paling besar terdampak Covid-19," demikian Koster. ***

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x