INDOBALINEWS - Saat pandemi vaksin Covid-19 adalah barang publik global sehingga dunia perlu bersatu untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin untuk semua karena itu meningkatnya nasionalisme vaksin harus ditolak.
Presen Joko Widodo menegaskan itu dalam pidato secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-10 D-8, Kamis 8 April 2021.
KTT digelar di Dhaka, Bangladesh dan diikuti oleh delapan kepala negara atau kepala pemerintahan negara-negara anggota.
Baca Juga: Polri Fokus Evakuasi Korban dan Kirim 9 Ton Lebih Bansos bagi Warga Terdampak Bencana NTT
Baca Juga: Bali Berpotensi Terkena Dampak Siklon Tropis Seroja Ditandai Hujan Petir hingga Angin Kencang
Menurut Presiden Jokowi. ketersediaan dan keterjangkauan vaksin merupakan kunci untuk keluar dari krisis. Namun, saat ini kita saksikan meningkatnya nasionalisme vaksin.
"Ini harus kita tolak. Kita harus mendukung vaksin multilateral," tegasnya lagi seperti dalam keteranan tertulis diterima INDOBALINEWS.
Saat pandemi, dunia harus dapat menggandakan kapasitas produksi. Tidak boleh ada pembatasan terhadap produksi dan distribusi vaksin.
Baca Juga: Pura Taman Ayun Tempat Peristirahatan Keluarga Kerajaan Mengwi Dikenal Wisman Sebelum Perang Dunia
Baca Juga: Bali Berpotensi Terkena Dampak Siklon Tropis Seroja Ditandai Hujan Petir hingga Angin Kencang
Baca Juga: Presiden Jokowi Yakin PKB Tidak Kendor Semai Toleransi dan Kerukunan Antarsesama
Di sinilah D-8 kata dia, bisa berperan dalam menawarkan kapasitas produksi yang dimilikinya untuk meningkatkan produksi, mendorong akses yang sama terhadap vaksin, dan mendorong transfer teknologi.
"Beberapa dari kita, termasuk Indonesia, tengah mengembangkan produksi vaksin sendiri. D-8 harus membuka kerja sama pengembangan dan produksi vaksin ke depan," tambahnya.
Kepala Negara menekankan kepada akses yang adil terhadap vaksin, pemulihan ekonomi global, hingga pengembangan teknologi digital.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Alim Ulama Berkontribusi Besar Jaga Kerukunan Umat dan Rawat NKRI
Baca Juga: Kasus Harian Pasien Covid-19 di Kota Denpasar Bertambah 59 Orang Prokes Terus Diperketat
Baca Juga: Kasus Harian Pasien Covid-19 di Kota Denpasar Bertambah 59 Orang Prokes Terus Diperketat