Lele Mutiara KKP Dukung Program Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Masyarakat

- 11 April 2021, 21:53 WIB
Melalui serangkaian riset, ikan lele telah dikembangkan oleh para peneliti perikanan menjadi ikan lele “bermutu tiada tara” atau disingkat sebagai Mutiara.
Melalui serangkaian riset, ikan lele telah dikembangkan oleh para peneliti perikanan menjadi ikan lele “bermutu tiada tara” atau disingkat sebagai Mutiara. /Dok.HUMAS BRSDM KKP

INDOBALINEWS - Kepala BRPI Joni Haryadi menyatakan ikan lele Mutiara yang dikembangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan mampu mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan masyarakat Indonesia,” tandas Joni.

Joni menjelaskan, induk ikan lele Mutiara merupakan strain unggulan yang dihasilkan melalui kegiatan pemuliaan ikan lele Afrika (Clarias gariepinus) yang dilakukan di BRPI.

Lele Mutiara telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 77/KEPMEN-KP/2015.

Baca Juga: Politeknik KP Sidoarjo Ciptakan Inovasi Kincir Air Tambak Hemat Energi Ramah Lingkungan

Baca Juga: Penyelundupan 22.230 Benih Lobster dari Riau ke Singapura Digagalkan Petugas Gabungan

Baca Juga: Dua Banjar di Denpasar Jadi Kawasan Berbasis Perjuangan RI Tahun 1945 hingga 1949

“Ikan lele Mutiara memiliki pertumbuhan 20 sampai 70 persen lebih cepat dibandingkan strain lele yang lainnya. Selain itu, lele mutiara juga hemat dalam penggunaan pakan sehingga dapat menekan biaya pengeluaran,” kata Joni dalam siaran pers diterima INDOBALINEWS Minggu 11 April 2021.

Angka rasio konversi pakan (FCR) lele Mutiara hanya 0,6–1. Adapun strain lele lainnya berkisar 1–1,2. Ikan lele Mutiara juga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap penyakit.

Hal ini dibuktikan dengan uji coba yang dilakukan dengan cara menginfeksi benih ikan lele Mutiara (melalui penyuntikan) dengan bakteri Aeromonas hydrophila selama 60 jam dengan tingkat mortalitas hanya 30 persen. Lele Mutiara juga memiliki tingkat keseragaman ukuran mencapai 70–80 persen.

Baca Juga: Nelayan hingga Pembudidaya di Sulawesi Utara Dapat Kucuran Pinjaman Modal KKP Capai Rp5,27 Miliar

Baca Juga: Gudang Penyimpanan Vaksin Covid-19 Dijaga Ketat Personel Pilihan Polda Bali

Baca Juga: Kisah Heroik Soleman Ketua RT yang Selamatkan Warga Pulau Alor dari Banjir Bandang

Ditambahkan, lele Mutiara dengan beberapa keunggulannya yang telah teruji secara ilmiah maupun secara lapangan dan dapat diterima oleh masyarakat pembudidaya ikan lele di berbagai wilayah Indonesia, meski karakteristik alamnya berbeda-beda.

“Dengan kata lain, ikan lele Mutiara mampu mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan masyarakat Indonesia,” tandas Joni lagi.***

Melalui serangkaian riset, ikan ini telah dikembangkan oleh para peneliti perikanan menjadi ikan lele “bermutu tiada tara” atau disingkat sebagai Mutiara.

Baca Juga: Tips untuk Ayah Optimalkan Waktu Dampingi Buah Hati Saat WFH

Baca Juga: Kapolri Akui Kecintaannya terhadap Alim Ulama Tidak Akan Pernah Pudar

Baca Juga: Gempa Malang M 6,1 Porak Porandakan Ratusan Rumah di Jawa Timur

Budidaya ikan lele terus berkembang karena ikan ini telah diterima sebagai salah satu ikan konsumsi utama serta dinilai mudah dalam aspek teknis budidayanya.

Keberhasilan budidaya ikan lele sangat ditentukan oleh kualitas benih. Kualitas benih tersebut ditentukan oleh kualitas dari induk.

Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melakukan pemuliaan ikan lele, yang menghasilkan strain unggul dengan nama Lele Mutiara.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan M 6,7 Getarkan Pulau Jawa hingga Bali

Baca Juga: KKP Gandeng Perbankan dan BUMN Perluas Akses Pembiayaan Bagi Pembudidaya Ikan

Kepala BRSDM Sjarief Widjaja mengatakan, riset yang dikembangkan pihaknya mendukung tiga program terobosan KKP pada Tahun 2021-2024. Pertama, peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan.

Kedua, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor. Ketiga, pembangunan kampung-kampung perikanan berbasis kearifan lokal.

Pemuliaan ikan lele khususnya mendukung poin kedua dan ketiga. Pemuliaan tersebut dilakukan oleh Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi yang terletak di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. BRPI merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bawah supervisi Pusat Riset Perikanan BRSDM. *** 

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah