Nelayan hingga Pembudidaya di Sulawesi Utara Dapat Kucuran Pinjaman Modal KKP Capai Rp5,27 Miliar

- 11 April 2021, 10:22 WIB
 Penyerahan pinjaman modal sebesar Rp5,27 miliar kepada nelayan dan pembudidaya di Sulawesi Utara saat kunjungan kerja reses bersama sejumlah anggota Komisi IV DPR RI di Bitung, Sabtu 10 April 2021
Penyerahan pinjaman modal sebesar Rp5,27 miliar kepada nelayan dan pembudidaya di Sulawesi Utara saat kunjungan kerja reses bersama sejumlah anggota Komisi IV DPR RI di Bitung, Sabtu 10 April 2021 /Dok. BIRO HUMAS DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI KKP

INDOBALINEWS - Kelompok  nelayan, pembudidaya, dan pelaku usaha perikanan di Provinsi Sulawesi Utara mendapat pinjaman modal sebesar Rp5,27 miliar bersumber dari Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)   .

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Tb. Haeru Rahayu melakukan penyerahan bantuan modal usaha kepada beberapa penggiat usaha kelautan dan perikanan di Sulawesi Utara antara lain dari Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Minahasa Utara

"Pinjaman modal ini bertujuan memacu tumbuhnya kegiatan usaha sektor kelautan dan perikanan di tengah masyarakat. Sekaligus menjadi solusi bagi pelaku usaha yang ingin bertahan maupun mengembangkan usaha di tengah pandemi Covid-19," ujar Tebe dalam kunjungan kerja reses bersama sejumlah anggota Komisi IV DPR RI di Bitung, Sabtu 10 April 2021.

Baca Juga: Gudang Penyimpanan Vaksin Covid-19 Dijaga Ketat Personel Pilihan Polda Bali

Baca Juga: Hadiri Rakerda Partai Golkar, Wagub Bali Ingatkan Orientasi Parpol Jangan Hanya Eksekutif dan Legislatif

Baca Juga: Kisah Heroik Soleman Ketua RT yang Selamatkan Warga Pulau Alor dari Banjir Bandang

Tebe menjelaskan, penyaluran bantuan pinjaman modal berbunga sangat ringan ini merupakan program rutin KKP sejak beberapa tahun terakhir.
Tahun lalu, total pinjaman yang disalurkan lebih dari Rp600 miliar untuk masyarakat kelautan dan perikanan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Pihaknya mengapresiasi kinerja pengelola pelabuhan dalam melayani masyarakat nelayan maupun pelaku usaha yang berimbas pada peningkatan produksi perikanan tangkap setiap tahunnya.

Pada bagian lain, Tebe menyebutkan, realisasi nilai produksi perikanan tangkap di PPS Bitung periode tahun 2015-2019 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 11,60% per tahun.

Baca Juga: Kapolri Akui Kecintaannya terhadap Alim Ulama Tidak Akan Pernah Pudar

Baca Juga: Gempa Berkekuatan M 6,7 Getarkan Pulau Jawa hingga Bali

Baca Juga: KKP Lindungi Ikan Hiu Paus Wisata Bahari di NTB dan Gorontalo Tetap Barjalan Baik

Nilai  strategis PPS Bitung tersebut didukung oleh potensi sumber daya ikan yang melimpah dari WPPNRI 715, 716, dan 717, dengan  komoditas ikan bernilai tinggi seperti tuna, cakalang, dan tongkol.

Direktur Pelabuhan Perikanan KKP Frits Lessnussa yang turut serta dalam kunjungan kerja tersebut menambahkan bahwa data tahun 2020 menunjukkan volume produksi perikanan tangkap di PPS Bitung sebesar 53.462.312 kg.

"Dari volume itu, nilai produksinya sekitar Rp1,1 triliun," sebut Frits.

KKP menjadikan sub-sektor perikanan tangkap sebagai pendongkrak penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Peningkatan PNBP menjadi salah satu dari tiga program terobosan KKP periode 2021-2024 yang ditargetkan meningkat menjadi Rp12 Triliun dari sebelumnya ratusan miliar. ***

Editor: R. Aulia


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x