Mengembangkan Optimisme Percepatan Pemulihan Ekonomi di Bali, Ini Langkahnya

- 20 Mei 2021, 22:11 WIB
Capacity Building Media, dengan Tema Pertumbuhan Ekonomi dan Makro Prudential yang digelar Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Bali,  Kamis 20 Mei 2021.
Capacity Building Media, dengan Tema Pertumbuhan Ekonomi dan Makro Prudential yang digelar Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Bali, Kamis 20 Mei 2021. /Dok BI Bali

Kemudian untuk sektor pertanian yang saat ini masih banyak menggunakan sistem konvensional, ujar Rizky, itu dapat didorong dengan pengembangan "digital farming" dan "smart farming".

Rizky mengatakan, kalau masyarakat Bali terus hanya bergantung pada kedatangan wisman, maka pertumbuhan ekonomi Bali juga akan makin lama terkontraksi. Potensi kunjungan wisatawan domestik pada sebelum pandemi pun pertahun cukup besar di atas 10 juta, sedangkan wisman dengan kunjungan 6,2 juta orang.

Baca Juga: Kasus IDI Kacung WHO: Jerinx Segera Bebas, Kasasi Jaksa Penuntut Umum Ditolak Mahkamah Agung

Pada triwulan I-2021, pertumbuhan ekonomi Bali masih mengalami kontraksi yakni sebesar minus 9,85 persen (yoy). Meskipun kontraksinya sudah sedikit melandai dibandingkan saat triwulan IV 2020 yang sebesar minus 12,21 persen.

"Kita memang harus optimistis untuk pemulihan ekonomi Bali. Optimistis, tetapi juga harus sabar, perlu pertimbangan matang dan semua sesuai ketentuan dan perencanaan dari Pusat agar nantinya tak menjadi bumerang," ucapnya lagi.

Baca Juga: Mabuk Sambil Bawa Sabit dan Kapak, Seorang Anak Tega Bunuh Ayahnya Sendiri di Buleleng

Selain itu, Rizky melihat potensi Bali dari sisi industri kreatif dan desain yang begitu luar biasa, pun sangat tepat untuk lebih digarap guna membangkitkan ekonomi Bali.

Dalam kesempatan itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Rizky Ernadi Wimanda juga banyak mengulas tentang kebijakan makroprudensial Bank Indonesia dan implementasinya.***

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah