INDOBALINEWS - Harga emas kembali di atas level 1.800 dolar untuk pertama kalinya dalam hampir seminggu.
Kenaikan ini didorong oleh melemahnya dolar AS dan ketegangan yang sedang berlangsung di Ukraina.
Dan posisi ini memperpanjang kenaikannya untuk sesi kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB).
Baca Juga: Ini 5 Bidang Usaha yang Tak Wajib Laporkan LKPM
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange terangkat 5,10 dolar AS atau 0,3 persen, menjadi menetap di 1.801,50 dolar AS per ounce.
Ini merupakan penyelesaian kontrak teraktif tertinggi sejak 26 Januari, menurut data FactSet.
Sehari sebelumnya, Senin 31 Januari 2022 harga emas berjangka meningkat 9,80 dolar AS atau hampir 0,6 persen menjadi 1.796,40 dolar AS, setelah jatuh 8,4 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.786,60 dolar AS pada Jumat 28 Januari 2022, dan anjlok 36,6 dolar AS atau 2,0 persen menjadi 1.793,10 dolar AS pada Kamis 27 Januari 2022.
Baca Juga: Menko Marves Tinjau Kesiapan Infrastruktur Venue G20 di Bali
"Emas terus ditarik bolak-balik karena pasang surut pasar obligasi AS, serta kekuatan dolar AS," kata Kepala Analis Pasar CMC Markets UK, Michael Hewson seperti dilansir dari Antara.