MHI dan Indonesia Power Kaji Co Firing dengan Hidrogen,Biomassa,dan Amonia di Pembangkit Listrik di Indonesia

- 15 November 2022, 17:59 WIB
Penantanganan kerjasama antara Indonesia Power dan MHI untuk mengkaji co firing Hidrogen, Biomassa, dan Amonia di Pembangkit Listrik di Indonesia.
Penantanganan kerjasama antara Indonesia Power dan MHI untuk mengkaji co firing Hidrogen, Biomassa, dan Amonia di Pembangkit Listrik di Indonesia. /Dok Alfred

Dan studi ini diharapkan akan membantu mengembangkan solusi untuk mempercepat dekarbonisasi sistem energi di Indonesia.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ngaku Dikhianati Manchester United, Ingin Dirinya Segera Hengkang dari Old Trafford

Studi pertama akan mengkaji kelayakan teknis dan ekonomi co-firing hingga 100% biomassa di PLTU Suralaya.

Studi ini akan mempertimbangkan berbagai aspek rantai pasokan biomassa, termasuk penanganan, penyimpanan, transportasi, dan modifikasi boiler.

Studi kedua, yang juga akan menggunakan PLTU Suralaya sebagai pembangkit referensi, akan mengkaji co-firing amonia yang diproduksi di pembangkit amonia yang ada di Indonesia.

Baca Juga: KTT G20 di Bali Tak Boleh Gagal, Jokowi Ingin Hasilkan Sesuatu yang Bermanfaat bagi Dunia

Studi ketiga akan mengevaluasi kelayakan teknis dan ekonomi dari co-firing hidrogen dalam turbin gas M701F di fasilitas siklus gabungan turbin gas (GTCC) Tanjung Priok.

MHI telah menyelesaikan pembangunan sistem GTCC Unit 2 pembangkit pada tahun 2019 sebagai bagian dari rencana PLN untuk membangun pembangkit 880 MW pada Proyek Jawa-2.

MoU tersebut ditandatangani pada acara Hari Transisi Energi yang diselenggarakan oleh PLN Group Indonesia pada 1 November 2022.

Baca Juga: Menkumham Apresiasi Terobosan Imigrasi di Bandara Ngurah Rai Sukseskan G20

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x