INDOBALINEWS - Salah satu aspek terpenting dalam industri hulu migas adalah people. Mengingat isi besar dan rencana strategis SKK Migas bersama KKKS akan sulit terwujud jika tidak ada perubahan mindset pekerja industri hulu migas.
Hal itu dikatakan oleh Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam sambutannya pada pembukaan gelaran acara The 13th Indonesia Human Resource Summit (IHRS) The 13th yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua Senin 19 Juni 2023.
Nanang mengatakan hasil yang besar tidak mungkin dipanen dari cara-cara kerja yang biasa-biasa saja.
Baca Juga: BBTF 2023 Sukses, Menparekraf Optimis 2024 Akan Dihadiri Lebih Banyak Buyer Terkemuka di Dunia
"Untuk itu yang harus kita tanamkan adalah, kita harus bekerja dengan pendekatan business-not-as usual. Pendekatan ini akan menghadirkan terobosan cara-cara kerja yang lebih baik, lebih cepat, dan pada akhirnya lebih mendekatkan kita pada visi yang ingin kita capai,” jelas Nanang dalam jumpa pers didampingi oleh Mira Tripuspita, Chairwoman The 13th Indonesia HR Summit dan Seretaris SKK Migas Shinta Damayanti.
Nanang menambahkan, dua hal yang perlu ditanamkan dalam mendorong perubahan mindset adalah sense of crisis dan sense of urgency.
“Sejauh mana kita sudah memiliki sense of crisis dan sense of urgency utamanya terhadap keselamatan kerja di industri hulu migas. Walaupun incident rate Indonesia masih berada di bawah rata-rata incident rate global, kita perlu memastikan bahwa tidak ada insan pekerja hulu migas yang mengalami kecelakaan kerja,” imbuhnya lagi.
Seperti halnya mengubah kebiasaan, Nanang mengatakan perubahan mindset bukanlah perkara yang mudah dan tidak akan selesai dalam waktu satu hari saja.