Sri Sultan Akan Pidanakan Perusuh Dalam Demo di Yogyakarta

12 Oktober 2020, 08:11 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, di kompleks Kepatihan Pada Jumat (9/10) memberikan pernyataannya untuk menuntut hukum secara pidana bagi perusuh dalam demo di Yogyakarta terkait UU Cipta Kerja /Humas Pemda DIY

INDOBALINEWS - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, sangat menyesalkan kejadian anarkis yang terjadi di Yogyakarta dan secara tegas menyatakan akan melakukan tuntutan hukum, mempidanakan para pelaku-pelaku kerusuhan dalam aksi demonstrasi UU Cipta Kerja di kawasan Gedung DPRD DIY yang terjadi pada Kamis (08/10). 

Sri Sultan memberikan pernyataan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta Jumat (09/10) bahwa para pelaku kerusuhan tersebut akan dipidanakan guna mempertanggungjawabkan perbuatan anarkisnya. 

Yang menurutnya, kejadian kerusuhan tersebut sengaja dirancang oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Lebih lanjut Sri Sultan menjelaskan, bahwa mahasiswa, pelajar, dan buruh yang melakukan unjuk rasa sudah menyelesaikan dialognya secara baik-baik di DPRD DIY. 

Namun, masih ada sekelompok orang yang tidak diketahui asal-usulnya tetap tidak mau meninggalkan lokasi, dan malah memulai aksi anarkisnya.

Baca Juga: Fahri: Tuding Parpol Bagai Lingkaran Setan Kangkangi Publik, Anggota Dewan hingga Presiden

Sri Sultan pun menuding bahwa semua kegiatan demo yang berujung anarki tersebut dilakukan melalui sebuah rencana.

“Kenapa saya mengatakan itu by designed, karena yang dari mahasiswa, pelajar sama-sama buruh sudah selesai di DPR. Tapi ada sekelompok orang yang tidak mau pergi, kita tidak mengenal dia siapa," ujar Sri Sultan.

Baca Juga: Benjolan di Payudara? Ayo Periksa Jangan Takut Dulu, Karena Tidak Semua Itu Kanker

Lebih lanjut dipaparkan olehnya bahwa kejadian yang berlangsung terus sampai sore di Kotabaru, sehingga untuk memaksa mereka keluar dari Malioboro dan Kotabaru penduduk setempat harus keluar dan turun tangan menghalau.

"Sebelum keluar dari Kotabaru pun perusuh menghancurkan fasilitas publik,” papar Sri Sultan.

HIngga akhirnya beliau merasa perlu menindak tegas dan akan segera melakukan rapat membahas rencana tuntutan pidana terhadap para pelaku kerusuhan dalam demonstrasi Kamis kemarin.

“Saya ingin nanti siang ada rapat, saya ingin kita pidana, kita tuntut gitu, karena ini by design, bukan kepentingan buruh…, ya kita tahulah, saya kira saya tidak perlu mengatakan , mas mbak tahu kelompok itu, itu aja,’ papar Sri Sultan.

Baca Juga: Badan Intelijen Negara Dianggap Aneh dan Dilarang Siarkan Informasi oleh Duo Fahri Hamzah dan Fadli

Sri Sultan pun tampaknya serius menyikapi ini dan tidak mau diajak bermain-main dengan kekerasan selama berdemo yang terjadi di mana-mana ini.

“Kita lakukan itu supaya mereka tidak main-main, karena dia juga main-main. Semua ditunggangi dengan kekerasan, di mana pun provinsi yang melakukan unjuk rasa,” ungkap Gubernur DIY tersebut.

Baca Juga: Arief Poyuono Dukung UU Ciptaker: Tunjukkan Bagian Mana UU Ciptaker yang Merugikan Pekerja!

Selain kepada TNI dan Polri yang sudah berjuang mengamankan kerusuhan tersebut, Sri Sultan juga sangat mengapresiasi tindakan perlawanan masyarakat.

Seperti diketahui, masyarakat turun untuk menghalau aksi anarki tersebut adalah tindakan berani dan jadi salah satu upaya ampuh melawan anarkisme yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab tersebut.

“Warga yang ada di Malioboro, Kotabaru dan Cik Di Tiro keluar rumah dan kita saksikan bagaimana mereka bahwa warga ini bawa tongkat bambu berkelahi dengan mereka. Mungkin hanya dengan cara seperti itu kita bisa punya keberanian untuk melawan kepentingan-kepentingan anarki,” ujar Sri Sultan.

Baca Juga: Kondom Rasa Rendang, Bawang Putih hingga Whisky Memberi Keseruan Tersendiri

Lebih lanjut Sri Sultan menyampaikan, tindakan anarkis bukanlah karakter warga DIY. DIY memiliki karakter yang lembut dan santun serta tidak anarki.

"Bukan karakter kita untuk untuk merusak kotanya sendiri. Karena memang dia bukan dari Jogja, bukan penduduk Jogja. Saya bersedia mendukung untuk lawan saja mereka. Tapi harus sepengetahuan aparat tidak boleh bekerja sendiri,” tutup Sri Sultan mewanti-wanti.(***)



Editor: Rudolf

Sumber: Humas Pemda DIY

Tags

Terkini

Terpopuler