"AUKUS bukan aliansi pertahanan ataupun pakta," kata Nankervis meyakinkan.
Menguatkan alasan AUKUS, Nankervis menyatakan besarnya ketergantungan ketiga negara anggotanya pada perdagangan internasional via laut.
"Kemampuan angkatan laut kami amat penting bagi Australia," katanya.
"Sebagai negara yang terlibat perjanjian zona bebas nuklir Pasifik selatan, Australia memahami pentingnya negara-negara ASEAN yang terikat perjanjian zona bebas nuklir Asia Tenggara. Australia akan terus mendukung perjanjian penting ini," kata Nankervis.
Baca Juga: 'Sukses' Mencuri di 3 Tempat, Akhirnya 2 Buruh Bangunan Tertangkap Juga
Sebelumnya hari Sabtu Malaysia dan Indonesia menyampaikan kekhawatirannya terkait AUKUS setelah PM Australia Scott Morrison menghubungi PM Malaysia Ismail Sabri bin Yaakob untuk menenangkan kemarahan negara-negara ASEAN.
"PM Malaysia prihatin atas kerja sama ini. AUKUS akan memicu perlombaan senjata nuklir di kawasan Indo Pasifik. Di saat yang sama akan memprovokasi kekuatan lain untuk bertindak lebih agresif di kawasan ini, khususnya di laut China selatan," kata pemerintah Malaysia dalam pernyataannya.
Kunjungan PM Australia Scott Morrisson ke Indonesia akhir bulan ini juga dibatalkan menyusul persoalan AUKUS masih berlanjut, dilaporkan Sky News 18 September 2021.
Presiden Indonesia Jokowi menyampaikan keprihatinan mendalam atas berlanjutnya perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan di kawasan ini.