Gempa Jepang M7,6: 4 Orang Tewas 30 Luka Sejumlah Warga Terkubur Hidup-Hidup dalam Reruntuhan Bangunan

- 2 Januari 2024, 11:10 WIB
Gempa Jepang, Tsunami Jepang. -f/istimewa
Gempa Jepang, Tsunami Jepang. -f/istimewa /Anambas Today/NHK

INDOBALINEWS - Sebanyak empat orang dilaporkan tewas oleh otorita prefektur Ishikawa pada Selasa 2 Januari 2024 saat gempa mengguncang Jepang Tengah pada Senin 1 Januari 2024.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,6 yang mengguncang kawasan pantai Laut Jepang itu juga memicu peringatan tsunami serta kebakaran di pusat prefektur Ishikawa.

Bencana ini membuat suasana duka di tengah peringatan Tahun Baru di seluruh negeri.

Baca Juga: Liga 1: Striker Persija Jakarta Kurang Gacor, Hanif Sjahbandi Rindu Lihat Aksi Bambang Pamungkas

Sementara itu keterangan rinci mengenai kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa pada Senin 1 Januari 2024 pukul 16:10 waktu setempat (14.10 WIB) itu masih belum diketahui.

Pihak berwenang mendapatkan informasi bahwa terdapat enam peristiwa di mana enam orang terkubur hidup-hidup di bawah reruntuhan rumah di kawasan yang diguncang gempa.

Baca Juga: Kabar Baik untuk K-Pop Lover, DAY6 akan Manggung di Jakarta

Menurut Kantor Otoritas Regulasi Nuklir, tidak ada kerusakan signifikan yang dilaporkan di pembangkit listrik tenaga nuklir di Shika Ishikawa, tempat gempa berkekuatan maksimum 7 skala intensitas seismik negara tersebut, atau di prefektur Niigata atau Fukui yang berdekatan.

Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan khusus mengenai potensi tsunami setinggi tiga meter atau lebih di Semenanjung Noto di Ishikawa, tapi menurunkan tingkat peringatan tersebut beberapa jam kemudian.

Baca Juga: Tips Ringan dan Sederhana Cara Mengatasi Sakit Pinggang hanya Dari Rumah

Peringatan tsunami khusus adalah yang pertama sejak dikeluarkan pada 2011 sejak gempa dengan skala 9.0 dan tsunami yang menghancurkan kawasan di timur laut Jepang dan memicu krisis nuklir Fukushima.

Menurut petugas pemadam kebakaran di Wajima, terjadi kebakaran di kota tua dengan banyak rumah kayu dan ada laporan tentang bangunan yang runtuh.

“Sepertinya lebih dari 10 bangunan terbakar,” kata seorang pria yang tinggal di kota tersebut, seraya menambahkan bahwa dia melihat kepulan asap hitam membubung dari pasar dengan tinggi mencapai sekitar 500 meter.

Baca Juga: Kemeriahan Malam Tahun Baru di GWK Bali, dari Isyana dan Dewa 19 Hingga Spectakuler Fireworks

"Saya tidak dapat terus berdiri karena guncangan. Gempa itu sangat kencang dan belum pernah saya alami sebelumnya," lanjutnya dilansir Antara dari NHK.

Sementara seorang warga yang lain mengatakan bahwa ia melihat asap hitam membubung dan kemudian mendengar ledakan di pasar makanan di Wajima Asaichi.

Sekitar 30 orang dilaporkan terluka akibat gempa di Ishikawa dan prefektur lainnya. Menurut keterangan Pemerintah Ishikawa, sekitar 32.000 rumah kehilangan aliran listrik.

Baca Juga: Tabrakan Speed Boat di Gili Trawangan, Tewaskan Juru Kemudi

Gempa tersebut juga terasa dari Hokkaido di Jepang utara hingga Kyushu di barat daya negara itu. Peringatan dan peringatan tsunami dikeluarkan untuk prefektur di sisi Laut Jepang.

Menurut badan cuaca, pusat gempa berada di sekitar 30 kilometer timur-timur laut Wajima, dengan kedalaman sementara 16km.

Gempa dan gempa susulan mengganggu secara transportasi umun dan layanan kereta api JR East terpaksa menangguhkan seluruh operasi cepat (shinkansen) di Tohoku, Joetsu dan Hokuriku, sementara maskapai penerbangan All Nipppon Airways dan Japan Airlines membatalkan 25 penerbangan.

Baca Juga: Kecelakaan Bus Terbalik di Tol Cikampek: Ini Identitas 5 Korban Meninggal, 1 Belum Teridentifikasi

Sementara itu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya terus mengumpulkan informasi sambil bekerja untuk memberikan pertolongan.

Badan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jepang mengatakan bahwa lebih dari 97.000 warga yang berada di sembilan prefektur diperintahkan untuk mengungsi 

Sementara menurut Kementerian Pertahanan, sekitar 1.000 orang telah dievakuasi ke pangkalan Pasukan Bela Diri Udara di Wajima, dan Pasukan Bela Diri mendistribusikan selimut, air dan makanan.

Baca Juga: Bursa Transfer Pemain: Raphael Varane Rentan Cedera, Manchester United Incar Bek Atalanta Giorgio

Layanan di jalur Tokaido Shinkansen JR Central, yang menghubungkan Tokyo dan Osaka, juga dihentikan sebentar di beberapa bagian setelah sistemnya mendeteksi gempa bumi dan mematikan listrik, sehingga menyebabkan penundaan yang berdampak pada sekitar 100.000 orang, kata perusahaan itu.

Negara tetangga Korea Utara dan Korea Selatan, serta Rusia juga sama-sama mengeluarkan peringatan serupa untuk wilayah pesisir timur mereka, menurut media dan pihak berwenang setempat.***

 

 

Editor: Shira Ade

Sumber: NHK


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah