KKP Dorong Produk Olahan Ikan Brownies Tingkatkan Konsumsi Masyarakat akan Ikan

- 17 April 2021, 21:34 WIB
Produk-produk olahan ikan seperti brownies dan kesikan ini bisa dikembangkan sebagai usaha sehingga turut meningkatkan konsumsi masyarakat akan ikan.
Produk-produk olahan ikan seperti brownies dan kesikan ini bisa dikembangkan sebagai usaha sehingga turut meningkatkan konsumsi masyarakat akan ikan. /Dok. HUMAS BRSDM KKP

INDOBALINEWS - Kepala BRSDM Kelautan Perikanan Sjarief Widjaja berharap produk-produk olahan ikan seperti brownies dan kesikan ini bisa dikembangkan sebagai usaha sehingga turut meningkatkan konsumsi masyarakat akan ikan.

Untuk itu, KKP mendorong masyarakat terutama pelaku utama kelautan dan perikanan untuk memanfaatkan peluang yang ada dalam mengembangkan usaha perikanan sesuai dengan potensi dan kearifan lokal yang ada di wilayah masing-masing.

"Saya mengajak dan untuk bersama menjadi bagian dari usaha membangun Republik Indonesia dari laut dan hasil perikanan, dfengan memanfaatkan potensi perikanan di wilayahnya saja, usaha ini dapat berkembang menjadi startup yang handal,” tuturnya dalam keterangan tertulis diterima IndoBaliNews, Sabtu 17 April 2021 .

Baca Juga: Kopassus Turun ke Jalan Bagikan Hidangan Takjil Jelang Buka Puasa di Bali

Baca Juga: Gubernur Koster Harapkan Kolaborasi Tinju dan Kepariwisataan Menjadi Destinasi Wisata di Bali

Baca Juga: Bali Provinsi Tertinggi Program Vaksinasi, 600 Ribu Penduduk Divaksin Covid-19 Tahap Pertama

Ia menyebut, hal ini sejalan dengan strategi kerja Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang memberi prioritas untuk mendorong pelaku utama kelautan dan perikanan terutama di wilayah pedesaan.

Hal ini dapat diketahui melalui 3 program prioritas Menteri Trenggono yakni peningkatan kesejahteraan nelayan dan PNBP perikanan, peningkatan produksi budidaya untuk komoditas perikanan ekspor, serta pengembangan kampung-kampung perikanan.

Sjarief menyampaikan bahwa UMKM merupakan salah satu sektor usaha yang mampu bertahan di tengah terpaan wabah Covid-19.  

Baca Juga: Larangan Mudik, Doni Monardo: Kita Tidak Ingin Silaturahmi Berakhir Kehilangan Orang yang Dicintai

Baca Juga: Bali dan Sembilan Daerah Rawan Gempa hingga Tsunami, BMKG: Tingkatkan Pengetahuan Mitigasi Bencana

Baca Juga: Mabes Polri Ungkap Ratusan Konten Mengandung SARA Didominasi Pengguna Twitter dan Facebook

Disebutkan, UMKM dapat menjadi penopang perekonomian Indonesia dengan menyumbang devisa negara melalui pajak dan menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi angka pengangguran.

Kata Sjarief, UMKM adalah contoh sektor usaha yang tetap bertahan di masa pandemi. UMKM berperan dalam menopang perekonomian negara, tenaga kerja yang diserap juga sangat membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran.

Hal ini baik sekali untuk diterapkan terutama demi menambahkan pendapatan masyarakat di masa pandemi,” ungkapnya.

Baca Juga: Menteri Trenggono Ingin Sektor Perikanan Pekalongan Menggeliat seperti Era 90 an

Baca Juga: Moeldoko Pastikan Pemerintah Perkuat Perlindungan Warga Negara terhadap Kekerasan

Terlebih, ia menuturkan bahwa usaha di bidang perikanan memiliki pangsa pasar yang luas dan ketersediaan bahan baku yang melimpah.

Tak hanya itu, nutrisi yang terkandung dalam produk perikanan pun melimpah dan aman dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat dari semua kategori umur.

Ia berharap, dengan mengonsumsi Ikan yang banyak mengandung protein dan asam lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan, kesehatan masyarakat di masa pandemi dapat senantiasa terjaga.

Baca Juga: Moeldoko Pastikan Pemerintah Perkuat Perlindungan Warga Negara terhadap Kekerasan

Hal ini  sejalan dengan misi KKP dalam meningkatkan konsumsi ikan nasional dengan target sebanyak 62,5 kg/kapita/tahun di tahun 2024 melalui Gerakan Gemar Makan Ikan (GEMARIKAN). Tak hanya itu, pelatihan pun diadakan guna memperkuat ketahanan pangan nasional,” tutur Sjarief.

Kepala Puslatluh KP, Lilly Aprilya Pregiwati menyatakan, diversifikasi olahan ikan menjadi produk keong mas beku dan brownies ikan ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan.

Dengan diolah menjadi bentuk yang menarik, pemenuhan nutrisi daging ikan kepada masyarakat terutama anak-anak akan lebih mudah untuk dicapai, sehingga gizi masyarakat pun dapat meningkat.

Baca Juga: Larangan Mudik, Pemda Diminta Tegas Tegakkan SE Satgas Covid-19 No 12 Tahun 2021

“Biasanya anak-anak susah sekali untuk mau makan ikan tapi dengan olahan ikan berbentuk keong mas maupun brownies ini, anak-anak dan masyarakat tentunya akan lebih tertarik untuk memakannya sehingga gizi masyarakat pun terpenuhi dari kandungan nutrisi daging ikan yang melimpah,” ucapnya.

Produk perikanan merupakan bahan makanan yang cepat rusak dan tidak tahan lama jika disimpan dalam keadaan utuh. Dengan diolah dalam bentuk produk olahan, ikan dapat disimpan dalam waktu yang lama dan diversifikasi olahannya pun akan meningkatkan daya jual produk di pasaran.

“Ikan segar tak bisa disimpan dalam waktu lama dan mutunya akan menurun semakin lama disimpan, dengan adanya diversifikasi olahan ikan menjadi bentuk keong mas ini misalnya, ikan bisa dibekukan dan disimpan dalam waktu yang lama, daya serap pasarnya pun akan lebih tinggi,” jelasnya. ***

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah