Menteri Trenggono Ingin Sektor Perikanan Pekalongan Menggeliat seperti Era 90 an

- 16 April 2021, 22:59 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono /Dok. Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri KKP

INDOBALINEWS - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono berharap kejayaan Kota Pekalongan di sektor perikanan pada tahun 1990-an bisa kembali diwujudkan.

Hal itu disampaikan Menteri Trenggono saat bertemu Wali Kota Pekalongan di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Jumat 16 April 2021.

"Ditegaskan KKP mendukung penuh keinginan Pemerintah Kota Pekalongan untuk mengembalikan kejayaan sektor perikanan tangkap sebagai penopang pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima INDOBALINEWS.

Baca Juga: Mabes Polri Ungkap Ratusan Konten Mengandung SARA Didominasi Pengguna Twitter dan Facebook

Baca Juga: Moeldoko Pastikan Pemerintah Perkuat Perlindungan Warga Negara terhadap Kekerasan

Mengingat, Kota Pekalongan berjaya sebagai penghasil produk perikanan terbesar pada tahun 90-an.

Pekalongan yang dikenal Kota Batik itu memiliki panjang garis pantai 6,15 kilometer ini berada pada simpul pergerakan strategis yaitu jalur Pantura.

Terdapat fasilitas strategis skala nasional yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan, serta memiliki komoditas unggulan diantaranya ikan pelagis kecil seperti layang, banyar, dan lemuru.

Baca Juga: Moeldoko Pastikan Pemerintah Perkuat Perlindungan Warga Negara terhadap Kekerasan

Baca Juga: Tim Yustisi Denpasar Hukum Warga yang Lupa Kenakan Masker Push Up di Depan Umum

Saat ini ada beberapa persoalan yang menyebabkan menurunnya produktivitas sektor perikanan tangkap di Kota Pekalongan.

Salah satu kunci mengurangi terjadinya banjir rob di wilayah pesisir kata Trenggono adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Salah satu yang sudah diagendakan adalah pembangunan pelabuhan on shore melalui Ditjen Perikanan Tangkap (DJPT) KKP yang terintegrasi dengan penanganan banjir.

Baca Juga: Lesty Kejora Ingin Jalani Kehidupan Normal, Tuntutan Netizen Membebani Hidupnya

Baca Juga: Penguburan Bangkai Paus Sperma Seberat 20 Ton di Cirebon Gunakan Kapal dan Escavator

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaidi mengatakan, banjir rob menyebabkan aktivitas pelelangan di Kota Pekalongan terhenti sejak 29 Januari hingga 5 Maret 2021.

Ekonomi nelayan maupun masyarakat yang selama ini beraktivitas di pelelangan, ikut terganggu. Bahkan minat investasi ikut terhambat.

Rob telah membuat area Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tergenang, mengganggu akses jalan dan aktivitas bongkar. Aktivitas pendukung perikanan seperti docking, galangan, bengkel mesin, dan lain-lain, juga ikut terganggu.

"Pada akhirnya berdampak pada berkurangnya minat investor di sektor tangkap,” aku Afzan.

Mengenai rencana pembangunan pelabuhan on shore, kata Afzan akan mendorong tumbuhnya sektor perikanan tangkap ke depan. ***

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x