Hari Autis Sedunia 2 April, Bedakan Autis dan Hiperaktif, Begini Penjelasannya

- 2 April 2024, 10:30 WIB
Ilustrasi autis
Ilustrasi autis /Pixabay/geralt

INDOBALINEWS - Hari Autis Sedunia diperingati setiap tanggal 2 April dan tahun ini mengangkat tema "Moving From Surviving to Thriving : Autistic Individuals Share Regional Perspectives" (Beralih Dari Bertahan Menjadi Berkembang: Penderita Autis Berbagi Perspektif Regional). 

Penetapan tanggal tersebut nyatanya memiliki perjalanan yang cukup panjang sebelum akhirnya disahkan pada tanggal 18 Desember 2007 melalui surat PBB nomor A/RES/62/139.

Melansir laman resmi PBB, autisme adalah suatu kondisi neurologis seumur hidup yang muncul pada masa kanak-kanak, tanpa memandang jenis kelamin, ras, atau status sosial ekonomi.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Pengguna ChatGPT! Dipakai di 185 Negara, Saat Ini Pemakai Tak Perlu Lagi Buat Akun

Istilah spektrum autisme mengacu pada serangkaian karakteristik yang dimiliki oleh penyandang autisme.

Secara garis besar, para penyandang spektrum autisme memiliki satu atau gabungan karakteristik berikut, yakni interaksi sosial para penyandangnya yang unik, cara belajar yang tidak standar, minat yang tinggi pada mata pelajaran tertentu, kecenderungan terhadap rutinitas, tantangan dalam komunikasi yang khas, serta cara tertentu dalam memproses informasi sensorik

Sebagai contoh, penyandang autisme dapat menjadi pribadi yang hiperaktif atau malah sebaliknya hipoaktif dalam beberapa kasus.

Baca Juga: Keren! Siswa SD di Temanggung Jadi Juara 3 Matematika Internasional di China, Anak Siapa Ini?

PBB menilai dukungan, akomodasi serta penerimaan yang tepat terhadap variasi neurologis yang dimiliki penyandang autisme pada dasarnya memungkinkan mereka untuk dapat menikmati kesempatan yang sama sekaligus memberikan partisipasi yang penuh dan efektif dalam masyarakat.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Dari Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x