Tito Karnavian : Vaksin Sudah Tersedia, Prokes Tetap Jalan dengan Ketat

- 6 Januari 2021, 12:40 WIB
Mendagri RI, Tito Karnavian.
Mendagri RI, Tito Karnavian. /Instagram @titokarnavian.

INDOBALINEWS - Mendagri Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D, menegaskan pentingnya penegakan protokol kesehatan kepada seluruh pimpinan daerah, baik gubernur serta bupati/walikota dalam mencegah penyebaran Covid yang sempat meningkat. Di samping program vaksinasi Covid–19 yang akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat ini.

Hal itu dikatakannya saat memimpin rapat koordinasi Kesiapan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 dan Kesiapan Penegakan Protokol Kesehatan (Prokes) secara virtual dari Jakarta, Selasa 5 Januari 2021.

Baca Juga: Heboh Vaksin Covid-19 Bisa Memperpanjang Alat Vital Pria 23%, Cek Faktanya

Dikatakannya juga sosialisasi terkait vaksinasi pun diharapkan segera dilaksanakan oleh daerah supaya masyarakat memahami tujuan vaksinasi dan siapa saja yang berhak menerima serta mekanisme pelaksanaannya yang melibatkan unsur TNI-POLRI.

“Untuk membangun kepercayaan masyarakat, unsur–unsur pimpinan daerah pun diharapkan ikut melaksanakan program suntik vaksin serempak secara nasional antara tanggal 14 -15 Januari depan. Mengikuti langkah suntik vaksin oleh Presiden RI bersama para pejabat negara pusat sebagai simbolis dimulainya program vaksinasi, yang rencananya dilaksanakan sehari sebelumnya tanggal 13 Januari,” kata Tito Karnavian seperti yang dikutip oleh indobalinews.com dari rilis Pemprov Bali.

Baca Juga: Diperiksa Polisi 11 Jam, Nobu Lawan Main Gisel di Video Mesum 19 Detik Viral Minta Maaf

 

Ditambahkannya, vaksinasi belum dapat dilaksanakan secara serempak terhadap seluruh masyarakat dan baru bertahap. Vaksin yang diberikan sesuai prioritas seperti tenaga kesehatan, masih membuka peluang terjadinya penyebaran pandemi bagi mereka belum tervaksinasi. Sehingga penegakan prokes mutlak masih diperlukan sepanjang pandemi masih terjadi dan program vaksinasi belum usai.

Baca Juga: Seorang DJ Nekat Bunuh Diri di Dekat Jembatan Suluban Pecatu Jimbaran Bali

Sosialisasi terkait vaksinasi pun diharapkan segera dilaksanakan oleh daerah supaya masyarakat memahami tujuan vaksinasi dan siapa saja yang berhak menerima serta mekanisme pelaksanaannya yang melibatkan unsur TNI-POLRI.

Hal senada disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengutip arahan dari Presiden RI Joko Widodo bahwa Prokes harus tetap dilaksanakan secara disiplin.

Baca Juga: Breaking News, Vaksin Covid-19 Sudah Tiba Di Bali

“Jangan sampai ada terbangun narasi di masyarakat bahwa covid akan usai karena sudah ada vaksin. Jumlahnya tidak sebanding kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa," ujar Doni.

Dikatakannya juga vaksin tersebut tidak mungkin terpakai dalam waktu bersamaan, harus bertahap. Dan hal itu berpengaruh kepada masyarakat yang belum memakai vaksin apabila lalai akan Prokes.

Baca Juga: Tak Pulang Seharian, Pelajar Ditemukan Mengambang di Bendungan Kampus UNUD Jimbaran Bali

Dan pemerintah pusat sedang berusaha terus menambah jumlah suplay dan stok, agar kebutuhan vaksin untuk seluruh penduduk Indonesia tercukupi.

Sementara itu, Menkes RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan secara teknis program vaksinasi yang rencananya akan berlangsung selama 15 bulan. Yang di mulai Januari 2021 hingga Maret 2022 yang menyasar sekitar 181 juta jiwa penduduk dengan penambahan cadangan sekitar 15%.

Baca Juga: Pembunuhan Karyawati Bank Mandiri di Bali, Ini Sisi Kelam Terduga Pelaku Yang Masih Dibawah Umur

“Dari 269 juta penduduk Indonesia, yang di atas 18 tahun kita identifikasi ada 188 juta rakyat. Dari 188 juta rakyat Indonesia ini yang kita keluarkan karena kondisinya hamil atau pernah terkena Covid-19 menjadi 181 juta rakyat Indonesia. Jumlah inilah yang menjadi target vaksinasi,” jelasnya sambil menambahkan masing – masing orang akan membutuhkan setidaknya dua kali proses vaksin untuk mencapai herd immunity.

“Seratus delapan puluh satu juta penduduk dikalikan dua vaksin, jumlahnya sekitar 362 juta. Terus kita tambah 15 persen. Itulah keluar angka 420 juta. Angka jumlah vaksin inilah yang harus kita siapkan untuk Indonesia,” terangnya.

Baca Juga: Korban Meninggal Kedua, Kakak Beradik yang Tenggelam di Yeh Mekecir Jembrana Bali Ditemukan

Untuk tahap awal vaksinasi yang berlangsung Januari hingga April 2021, penerima vaksin corona diprioritaskan untuk sekitar 1,6 juta tenaga kesehatan yang ada di 34 provinsi se-Indonesia.

“Untuk melaksanakan program vaksinasi kami sudah siapkan sekitar 30 ribu orang tenaga terlatih, dengan masing – masing kemampuan menyutik sekitar 30 – 40 orang per hari,” pungkasnya.

Baca Juga: Posting Pesta Tahun Baru Lawas di Medsos, Seorang Wanita di Kuta Bali Berurusan Dengan Polisi

Rakor tersebut juga diikuti oleh Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Bali Ketut Suarjaya secara virtual di Ruang Video Conference (Vicon) Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar, Selasa 5 Januari 2021.

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah