Pikiran Rakyat Media Network Gelar UKW Pertama

- 30 Maret 2021, 18:07 WIB
Foto bersama para peserta dan penguji UKW yang dilaksanakan LUKW PR.
Foto bersama para peserta dan penguji UKW yang dilaksanakan LUKW PR. /Indobalinews/PRMN

"Hal ini selain untuk semakin mendorong profesionalisme wartawan di lingkungan PRMN, juga untuk mendorong pemenuhan persyaratan verifikasi perusahaan pers masing-masing portal mitra,” kata Sulis, panggilan akrab Agus Sulistriyono, di Bandung, Selasa 30 Maret 2021.

Baca Juga: Terkuak Misteri Pelaku Bom Makassar Adalah Pasutri Baru Nikah 6 Bulan

Baca Juga: Ini Kata Isteri Bams Eks Samsons, Soal Kabar 'Selingkuh Dengan Mertua'

Ia mengatakan, dalam ekosistem digital yang kian menyamarkan batas antara wartawan profesional dengan citizen journalist, para pekerja media-media mainstream dituntut memiliki kompetensi dan kualitas karya jurnalistik yang tetap terjaga marwahnya.

"Pers harus tetap bisa dibedakan dengan media sosial. Selain aspek kelembagaan yang mesti mengikuti regulasi yang ada, secara personal, sumber daya manusia di dalamnya juga harus kompeten dan profesional. Utamanya menyangkut pemahaman pada aspek etika dan hukum yang mengatur kerja jurnalistik itu sendiri,” tandas Sulis.

Sementara itu Penanggung Jawab LUKW PR Erwin Kustiman menegaskan bahwa merunut pada Peraturan Dewan Pers Nomor 1 Tahun 2010 yang diperbarui dengan Peraturan Dewan Pers Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Sertifikasi Kompetensi Wartawan, terdapat enam tujuan UKW.

Baca Juga: Kilang Minyak Balongan Terbakar, 4 Warga Luka Bakar

Pertama, UKW dilakukan guna meningkatkan kualitas dan profesionalitas wartawan. Kedua, menjadi acuan sistem evaluasi kinerja wartawan oleh perusahaan.

Ketiga, menegakkan kemerdekaan pers berdasarkan kepentingan publik. Keempat, menjaga harkat dan martabat kewartawanan sebagai profesi penghasil karya intelektual.

"Kelima, menghindarkan penyalahgunaan profesi wartawan. Keenam, menempatkan wartawan pada kedudukan strategis dalam industri pers,” urainya.

Baca Juga: Gaduh Wacana Impor Beras, Gde Sumarjaya Linggih: Bulog Jangan Cuci Tangan

Erwin menjelaskan, saat ini ekosistem dan lanskap industri media telah mengalami perubahan drastis seiring dengan disrupsi akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

“Batas antara produsen dan konsumen informasi semakin samar. Kita juga kemudian mengenal apa yang disebut dengan konten buatan pengguna atau user generated content di mana sekarang khalayak media juga bisa berperan sekaligus sebagai penghasil informasi, bahkan jauh lebih detail dibandingkan wartawan profesional pada batas-batas tertentu,” ucapnya.

Halaman:

Editor: M Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah