Penguburan Bangkai Paus Sperma Seberat 20 Ton di Cirebon Gunakan Kapal dan Escavator

- 15 April 2021, 21:07 WIB
Seekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus) yang ditemukan mati terdampar di Perairan Desa Bungko, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon Sabtu 10 April 2021.
Seekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus) yang ditemukan mati terdampar di Perairan Desa Bungko, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon Sabtu 10 April 2021. /Dok. Humas Ditjen Pengelolaan Ruang Laut KKP

INDOBALINEWS - Warga digemparkan temuan seekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus) mati terdampar di Perairan Desa Bungko, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon Sabtu 10 April 2021.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang menerima laporan warga perihal terdamparnya paus sperma.

Temuan paus sperma itu kata Kepala LPSPL Serang, Iwan Taruna Alkadrie berawal dari laporan nelayan yang menemukan bongkahan besar di perairan wilayah tangkapan ikan pukul 02.00 WIB.

Baca Juga: Doni Monardo Miris Abrasi Rusak Keindahan Pantai Padang Tempatnya Bermain saat Sekolah

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Minta Kandungan Lokal dalam Produksi Industri Otomotif Lebih Ditingkatan

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Meyakini Kebangkitan Sektor Otomotif Gerakkan Industri UMKM Naikkan Ekspor RI

Disebutkan, saat itu air sedang surut dengan kedalaman kurang lebih 1,6 meter.

"Ukuran paus yang cukup besar yaitu sepanjang 17,2 meter dengan bobot yang diperkirakan mencapai 20 ton, menyulitkan warga untuk melakukan evakuasi bangkai paus ke darat," imbuhnya.

Iwan mengungkapkan, tim respon cepat LPSPL Serang melakukan penanganan terhadap bangkai paus yang mati.

Baca Juga: KKP Kubur Lumba Lumba Penuh Luka Sayatan Terdampar di Pantai Tanjung Natuna

Baca Juga: Aksi Kemanusiaan Puluhan Driver Maxim Bali bagi Korban Bencana Alam NTT

Setelah hari keempat sejak dilaporkan, bangkai paus berhasil ditarik menggunakan alat bantu drum pelampung dan armada kapal ke daratan.

Pihaknya mengerahkan peralatan evakuasi berupa 6 armada kapal, terpal, jaring, tali tambang, drum pelampung dan excavator bantuan Dinas Kelautan dan Perikanan Indramayu berjalan lancar.

"Sehingga proses evakuasi ke darat dapat dilakukan di hari ini,” ungkap Iwan.

Baca Juga: Tertinggi di Indonesia Jabar Paling Produktif Jalankan PPKM Mikro

Baca Juga: Seorang Guru dan Tukang Ojek Ditembak KKB Kondisi Papua Kembali Memanas

Dari pengamatan morfologi, satwa dilindungi itu yang ditemukan berjenis kelamin jantan.

Belum diketahui penyebab kematian Paus. Proses nekropsi tim peneliti Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (UNAIR) tetap dilakukan sebelum akhirnya bangkai dikubur menggunakan bantuan excavator.

KKP menetapkan rencana aksi nasional (RAN) konservasi bagi semua jenis mamalia laut tersebut melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 79 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Mamalia Laut Tahun 2018-2022. ***

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x