Kolaborasi dan Inovasi Jadi Kunci Indonesia Tangguh Bencana

- 10 November 2021, 11:15 WIB
Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Selasa 9 November 2021
Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Selasa 9 November 2021 /Dok Jokpit

INDOBALINEWS - Pandemi COVID-19 memberikan tekanan pada hampir semua lini kehidupan masyarakat.

Namun di sisi lain, juga memunculkan gerakan kolaborasi dari berbagai lapisan. Kerja nyata yang dilatarbelakangi semangat kolaborasi, terbukti meringankan beban mereka yang terdampak, sehingga layak diapresiasi.

Anugerah Tangguh Adhiwirasana adalah ajang pemberian penghargaan kepada pihak-pihak yang unggul dalam penanganan kebencanaan, yang diinisiasi Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB). 

Baca Juga: WNA Tiongkok Otak Pinjol Ilegal yang Sebabkan Seorang Ibu Bunuh Diri, Ditangkap

Tema tahun ini adalah Kolaborasi Indonesia Tangguh Bencana yang diharapkan dapat menjadi penyemangat daerah dalam siklus penanganan pandemi COVID-19, serta percontohan bagi daerah lain dalam mengembangkan kolaborasi penanganan bencana. 

Dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Selasa 9 November 2021 Ketua Panitia Anugerah Tangguh Adhiswirasana, I Nyoman Gde Agus Asmara menjelaskan bahwa penilaian telah dilaksanakan dalam beberapa tahap, sedangkan pemberian penghargaan rencananya akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Hari Ini, Irjen Polisi Dedi Prasetyo Dilantik Jadi Kadiv Humas Polri

Nyoman menyebutkan bahwa kolaborasi memang telah terjalin di daerah-daerah unggulan tersebut, dengan pemimpin yang kolaboratif. 

““Semua pihak sudah terlibat termasuk satgas daerah. Hal ini mengindikasikan daerah-daerah unggul ini mampu menjalankan kolaborasi dengan baik,” terangnya. 

Baca Juga: 34 Narapidana Terorisme Berikrar Setia Kepada NKRI

Kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan ada beberapa kriteria yang dilihat terkait bagaimana daerah menghadapi kondisi pandemi, terutama kolaborasi lintas sektor menjadi sesuatu yang harus dilakukan di masa pandemi. 

“Tidak bisa hanya sektor kesehatan, sementara sektor lain tidak patuh. Saat rem darurat, semua sektor harus melakukan hal yang sama. Bagaimana kebijakan pemerintah disikapi masyarakat dengan patuh, bagaimana Pemda mengajak beberapa elemen masyarakat agar memahami penerapan aturan PPKM,” paparnya.

Baca Juga: Tragis, 4 Bayi Baru Lahir Meregang Nyawa dalam Kebakaran di Rumah Sakit

Dalam hal edukasi, Ketua Dewan Pengawas TVRI, Pamungkas Trishadiatmoko menjelaskan bahwa TVRI sebagai lembaga penyiaran publik memiliki kewajiban untuk meneruskan berita yang kredibel kepada masyarakat guna meminimalkan informasi tidak benar. 

Kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Safrizal ZA mengatakan, meski situasi COVID-19 Indonesia sudah membaik, kewaspadaan tidak boleh dilonggarkan.

Baca Juga: Bikin Surat PCR Palsu, Karyawati RS Unram Ditangkap Polisi

“Situasi membaik bukan berarti persoalan sudah hilang. Virus masih ada, makanya tetap waspada tidak boleh lengah. Sejak awal Bapak Presiden katakan kepada kita sistem penanganan yang kita gunakan untuk pandemi adalah strategi gas dan rem,” ujarnya.***

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x