Network
INDOBALINEWS -Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali bekerjasama dengan Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) mengadakan Kick Off Meeting
Penguatan Kegiatan Komunikasi Risiko & Komunikasi Publik terkait COVID-19 pada Kamis 21 Oktober 2021 di Hotel Mercure Bali.
Menurut Team Leader Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) John Leigh saat memberi pengarahan, acara kick off meeting ini digelar dalam rangka peningkatan ketahanan kesehatan nasional dan daerah.
"Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia telah menyepakati pelaksanaan
kemitraan melalui Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP). Sesuai dengan salah satu tujuan strategis yang ingin dicapai melalui program kerja sama," ujar John Leigh.
Baca Juga: Pemandu Wisata Buatan Ecopark Diberi Pelatihan untuk Tingkatkan Kompetensi
Kegiatan Kick Off Meeting diisi juga dengan Focus Group Discussion (FGD) terkait dengan Komunikasi Resiko saat Krisis dan Pasca Krisis Covid-19 di Provinsi Bali dengan metode hybrid. Dengan diikuti 50 peserta offline dan 54 peserta online.
Kegiatan dibuka oleh Sekertaris Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ade Suwitra, SKM, MSi dan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari dr. Camel dari Dinas Kesehatan Provini Bali, terkait dengan Situasi dan kondisi COVID-19 di Provinsi Bali dan 3 pilar ketahanan kesehatan (Prevention, Detection, Response) dalam upaya pengendalian COVID-19.
Baca Juga: Ubud Village Jazz Festival Kembali Digelar tahun 2021 secara Hybrid di Arma Museum
Sementara itu pembicara lain drg Widyawati, MKM Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI dan Andi Sari Bunga Untung, MSC,PH Sub Koordinator Strategi Komunikasi Informasi dan Edukasi Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat membawakan materi terkait dengan Strategi Kmunikasi Resiko dan Komunikasi Publik disaat krisis dan pasca krisis Kesehatan Covid-19 Provinsi Bali dan Strategi Komunikasi Vaksinasi Covid-19.
Selain para pembicara acara juga dihadiri oleh wakil-wakil dari unsur pentahelix (pemerintah, masyarakat, media, pengusaha dan akademisi) dan kelompok rentan dan disabilitas.
