Hari Lingkungan Hidup Sedunia: 'Indonesia Merupakan Penyumbang Sampah Terbesar di Dunia'

- 5 Juni 2022, 13:55 WIB
The Bali Beach Clean Up Event 2022 di Pantai Jerman Bali Sabtu 4 Juni 2022.
The Bali Beach Clean Up Event 2022 di Pantai Jerman Bali Sabtu 4 Juni 2022. /Dok Tini

 

INDOBALINEWS - Indonesia merupakan penyumbang sampah terbesar di dunia dan menjadi nomor satu di Asia Tenggara pada tahun 2017.

Sampah plastik diperkirakan menjadi sampah terbesar di dunia, yakni sebesar 9 juta ton per tahun dan akan terus bertambah.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Acara The Bali Beach Clean Up Event 2022, Luh Putu Budiarti, sebuah acara bersih bersih pantai yang digelar di Pantai Jerman Kuta Bali Sabtu 4 Juni 2022 dalam rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Baca Juga: 70 Perempuan Cantik dari Seluruh Dunia Berkumpul di Bali Memperebutkan 2 Mahkota Miss Global

"Pada tahun 2016, United Nations Convention on Biological Diversity menyatakan bahwa lebih dari 800 spesies (40% mamalia laut dan 44% lainnya adalah spesies burung laut) akan mati karena sampah," ujar Luh Putu.

Lebih lanjut dikatakannya, sampah plastik diperkirakan menjadi sampah terbesar di dunia, yakni sebesar 9 juta ton per tahun dan akan terus bertambah.

Pada tahun 2016, United Nations Convention on Biological Diversity menyatakan bahwa lebih dari 800 spesies (40% mamalia laut dan 44% lainnya adalah spesies burung laut) akan mati karena sampah. 

Baca Juga: Remuk Hati, Membaca Harapan dan Doa Ridwan Kamil untuk Eril di Tepi Sungai Aare

Untuk itulah sebagai Peringatah Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Komunitas Bring Your Tumbler Be an Eco Warrior mengadakan Beach Clean Up dan Riset Klasifikasi Bahan Sampah pada Sabtu 4 Juni 2022.

Luh Putu Budiarti mengatakane kegiatan ini didukung penuh oleh proyek Rethinking Plastics: Circular Economy Solutions to Marine Litter melalui pendanaan dengan pembiayaan Uni Eropa dan Pemerintah Jerman, dan dilaksanakan oleh GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit).

Bertajuk The Bali Beach Clean Up Event 2022, aksi dan kampanye untuk terus menjaga lingkungan ini bertempat di Pantai Jerman, Kuta, Kabupaten Badung. 

Baca Juga: Innalillahi, Eril Dinyatakan Meninggal Tenggelam, Insya Allah Syahid

"Seperti namanya, Komunitas Bring Your Tumbler Be An Eco Warrior merupakan sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan tumbler atau wadah penyimpanan air minum," ujar Luh Putu usai acara.

Kampanye tersebut, lanjut Luh tentu bertujuan untuk menekan penggunaan botol plastik sekali pakai yang seringkali mencemari daratan, sungai, dan lautan. 

Melihat data di atas, diperkirakan pada tahun 2050 jumlah plastik yang dibuang ke laut lebih banyak dari biota laut itu sendiri.

Baca Juga: Unique Bali Festival 2022, Kembalikan Semangat Pasca Pandemi

Sehingga pencemaran plastik di laut dapat berimbas akan matinya ratusan ribu penyu laut, paus, mamalia laut, serta lebih dari satu juta burung laut setiap tahun akibat polusi laut; baik menelan atau terjerat sampah plastik di lautan.

Menyikapi hal tersebut, Komunitas Bring Your Tumbler Be An Eco Warrior terus bergerak secara berkelanjutan untuk aksi penyelamatan bumi.

Dalam kesempatan yang sama Ni Nyoman Santi, ST., M.Sc Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara, KLHK menyampaikan upaya menggunakan tumbler sudah dapat melengkapi pemilahan sampah rumah tangga dan perkantoran.

Baca Juga: Event Rinjani 100, Dinilai Terberat di Dunia

"Kami berharap teman-teman komunitas bisa meluaskan kegiatannya untuk membantu KLHK bersama Pemerintah Provinsi Bali untuk mengurangi sampah di tingkat sumber, hingga dapat terjadi penurunan timbulan sampah," jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali berharap agar tidak ada yang membuang sampah di Kawasan Pantai dan berharap terus bisa bergerak bersama, serta berkoordinadi dengan desa dan daerah.

Baca Juga: Viral di Medsos, Bule Panjat Pohon Sakral Tanpa Busana, Dideportasi Usai Minta Maaf

Sejalan dengan hal itu, kegiatan ini juga didukung oleh Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO), dan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar.

Acara kali ini juga melibatkan puluhan partisipan dari berbagai lini. Seperti perwakilan dari GIZ, perwakilan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Badung, para relawan; swasta, organisasi lingkungan dan sosial setempat, Karang Taruna setempat, mahasiswa, serta warga lokal Pantai Jerman. ***

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah