"Suarane koyo bledek buanter aku wes merem sampek kaget nglilir (Suaranya seperti petir sangat keras, aku sudah tidur sampai kaget terbangun)," katanya.
Sementara itu, seorang warga dari Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun juga mendengar suara ledakan itu.
Padahal, dari Desa Kendalrejo ke lokasi ledakan yang berada di Kecamatan Ponggok berjarak sejauh 20 kilometer.
Namun, saking dahsyatnya ledakan tersebut, warga di desa-desa lain bahkan dapat mendengarnya dengan jelas.
Warga tersebut bahkan mengira bahwa suara ledakan berasal dari sebuah ban truk yang meletus.
"Saya pikir tadi ban truk meletus, tapi ternyata teman yang rumahnya di Wlingi juga dengar suaranya," tuturnya.
Ledakan yang meruntuhkan 25 rumah tersebut dikonfirmasi memakan 4 korban. Hal ini telah dikonfirmasi langsung oleh Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono.
Ia mengatakan, 4 korban tersebut terdiri dari 1 korban tewas, dan 3 korban yang masih tertimbun reruntuhan rumah yang kemungkinan besar tidak dapat bertahan.
"Jumlah korban tewas ada 4 orang. Korban meninggal 1 orang pemilik rumah, 3 masih tertimbun reruntuhan rumah, kemungkinan meninggal, karena tadi sudah ditemukan potongan-potongan tubuh," jelas AKBP Argo Wiyono.