Gempa Bumi di Pangandaran, M 5.9 Tidak Potensi Tsunami Dan Terasa Hingga ke Bandung

- 25 Oktober 2020, 14:07 WIB
ILUSTRASI gempa bumi.
ILUSTRASI gempa bumi. /

INDOBALINEWSGempa bumi berkekuatan magnitudo 5.9 terjadi di kawasan Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (25/10/2020) pagi tadi dan tidak berpotensi Tsunami.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,87° BT dan 8,32° LS atau 90 km baratdaya Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 10 km. Dan guncangan gempa tersebut bisa dirasakan hingga ke kota Bandung.

Pusat gempa bumi berada 90 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dan disebut tidak berpotensi tsunami menurut informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Dikejar dan Ditembaki, Mobil Pengedar Sabu Yang Ada Oknum Polisi Didalamnya

Baca Juga: Sirine Bahaya Banjir Dinyalakan, Warga Kemang Pratama Bekasi Siaga, Mobil Diungsikan

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Kasbani mengatakan, gempa bumi itu juga tercatat di badan geologi GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman, pusat gempa bumi berada pada koordinat 107.95°BT dan 7.99°LS dan dengan magnitudo 5.5 dan kedalaman 65 km.

Kasbani melaporkan, gempa bumi di Pangandaran dipicu aktivitas tektonik di zona tunjaman lempeng Indo-Australia. 

"Pusat gempa bumi berada di Samudera Indonesia di sebelah selatan Pulau Jawa. Berdasarkan tatanan tektonik perairan selatan Jawa dipengaruhi oleh zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, sehingga memberikan kontribusi tektonik di laut maupun di daratan Pulau Jawa," ujar Kasbani kepada awak media, Minggu (25/10/2020).

Baca Juga: BREAKING NEWS: Banjir Malam Ini Melanda Perum Villa Nusa Indah, Akibat Luapan Sungai Bekasi

Kasbani menerangkan, wilayah di sekitar pusat gempa bumi disusun oleh batuan sedimen dan batuan gunung api berumur Tersier, serta batuan gunung api berumur Kuarter. 

“Batuan Tersier yang terlapukkan serta batuan berumur muda dan bersifat urai bersifat mengamplifikasi guncangan gempa bumi,” ujar Kasbani, seperti yang dikutip dari RRI.

Kasbani menambahkan, berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat. Namun tercatat pula oleh alat deteksi di beberapa pos pengamatan gunung api (PGA).

Baca Juga: Gempa Pangandaran Terasa Hingga Yogyakarta Sekitarnya

"Guncangan gempa bumi dirasakan di Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Guntur Kecamatan Tarogong Kaler, Garut dan PGA Gede Kecamatan Cicuruk, Sukabumi dengan intensitas III MMI (Modified Mercalli Intensity), dan Pos PGA Galunggung Kecamatan Padakembang, Tasikmalaya dengan intensitas II MMI," kata Kasbani.

Informasi dari tim Badan Geologi yang berada di Kota Bogor, guncangan dirasakan dengan intensitas II MMI. Guncangan gempa bumi juga terekam pada stasiun pemantauan Gunung Salak, Gunung Slamet, dan Gunung Ijen. Namun guncangannya tidak dirasakan.

Baca Juga: Sertifikat Halal Gratis Bagi UMKM Ada Dalam UU Ciptaker

Berdasarkan BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di Sukabumi, Tasikmalaya, dan Pangandaran dengan intensitas III-IV MMI serta di Cilacap, Kuningan, Garut dengan intensitas III MMI. Sementara di Kabupaten Bandung, Banyumas, Kutoarjo, Kebumen, Banjarnegara, Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta, dan Bandung dengan intensitas II-III MMI.(***)



Editor: Rudolf

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x