Exhibition Ciletuh Geopark Run Upaya Pertahankan Status Unesco

24 November 2020, 08:52 WIB
Salah satu air terjun yang ada di Geopark Ciletuhh. /Instagram @Ciletuh

INDOBALINEWS -Exhibition Ciletuh Geopark Run Usaha Pemprov Jabar Mempertahankan Status Sabtu, 21 November 2020 kemarin.

Event ini merupakan usaha Pemprov Jabar untuk mempertahankan status UNESCO Global Geopark (UGGp) Ciletuh - Pelabuhanratu. Acara ini digelar atas kerjasama Kemenparekraf, Disparbud Jabar, Dispar Sukabumi, dan Badan Pengelola CPUGGp.

Baca Juga: Dukungan Masyarakat Atas Penurunan Baliho RIzieq Mengalir Untuk TNI-POLRI

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik, kegiatan tersebut merupakan pre-even Geopark Run Series. Sedangkan eventnya direncanakan dilaksanakan Juli 2021.

Baca Juga: 80 Positif Covid-19 di Kerumunan Petamburan dan Tebet, Polisi Minta Rizieq Swab Mandiri

Dengan diadakannya even tersebut diatas. Maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menyatakan siap mempertahankan status UGGp. Status UGGp ini diberikan oleh Organisasi PBB. UGGp ini meliputi bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO).

Baca Juga: Update Penanggulangan Covid-19 di Bali, Senin 23 November 2020

"Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh pihak pengelola untuk mempertahankan status tersebut. Dan kami siap mempertahankan status dari UNESCO untuk Geopark Ciletuh," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik, seperti dikutip oleh indobalinews.com dari laman Antaranews.com, 22 November 2020.

Baca Juga: Pemimpin G20 Berjanji Adil Dalam Pendistribusian Vaksin Covid-19

Agenda eksibisi kali ini diikuti 9 pelari ultra (ultra runner). Juga komunitas pelari Sukabumi yang bergabung berlari sepanjang 50 kilometer. Rute yang akan mereka lalui antara lain Simpang Loji-Puncak Dini-Puncak Darma-dan Curug Cimarinjung.

Dijelaskannya juga bahwa Ciletuh - Pelabuhanratu sudah menyandang (UGGp) hampir lima tahun. Berdasarkan aturan UNESCO, masa status UGGp adalah lima tahun. Setelah lima tahun, status tersebut harus diperbaharui.

Baca Juga: Harapan Akhir Tahun 2020 Shin Min Ah

Oleh karena itu, pada tahun 2021 UNESCO akan melakukan asesmen revalidas. Asesmen revalidas terhadap Geopark Ciletuh. "Jadi revalidasi ini memang rutin. Tujuannya untuk menilai kelayakan Ciletuh-Pelabuhanratu tetap menyandang status sebagai UGGp,” kata dia.

Baca Juga: Sejarah dan Pelestarian Kain Endek Khas Bali

Menurut Dedi, ada 13 rekomendasi yang harus dikerjakan oleh pengelola Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. 13 rekomendasi tersebut sebagai penambah nilai, agar status UGGp tersebut tetap bisa dipertahankan (green card).

"Dan salah satunya adalah penyelenggaraan berbagai even untuk meningkatkan kunjungan di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu," kata dia.

Baca Juga: Manfaat Buah Mangga Untuk kesehatan

Selain itu, pihaknya pun berencana menggelar kompetisi berselancar. Dengan tajuk Surf Fest Pro yang berlokasi di Pantai Cimaja Palabuhanratu. Ada 64 peselancar dari dalam dan luar negeri.

“Acara ini digelar untuk mempromosikan Cimaja. Yaitu promosi sebagai destinasi wisata selancar pilihan. Baik bagi peselancar pemula maupun profesional. Sekaligus destinasi yang cocok untuk penyelenggaraan lomba selancar tingkat nasional maupun internasional,” ujar dia.

Baca Juga: Tragedi Tali Biru, Made Gantung Diri di Pondok Kandang Sapi di Badung Bali

Kegiatan, kata dia, diharapkan bisa menciptakan efek domino. Efek domino yang akan dirasakan karena adanya perkembangan destinasi wisata. Efek domino ekonomi pun akan dirasakan oleh masyarakat sekitar. Termasuk mengenalkan olahraga selancar secara profesional.

“Dan tentu dalam acara kami menyesuaikan dengan kondisi pandemi. Semua protokol kesehatan akan menjadi fokus dan akan dijalankan dengan maksimal,” kata Dedi.(DS)(***)

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler