Geliatkan Pariwisata di Tengah Pandemi, Pahami Seputar Alur Travel Bubble

- 22 Januari 2022, 21:34 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno saat memantau simulasi alur pelaksanaan travel bubble di Bintan Jumat 21 Januari 2022.
Menparekraf Sandiaga Uno saat memantau simulasi alur pelaksanaan travel bubble di Bintan Jumat 21 Januari 2022. /Dok Humas Kemenparekraf

INDOBALINEWS - Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Senin 24 Januari 2022 melakukan uji coba Travel Bubble atau Gelembung Perjalanan antara Indonesia dengan Singapura.

Travel bubble ini akan diluka  di kawasan Bintan dan Batam, Provinsi Kepulauan Riau dengan pintu masuk dari Pelabuhan Bandar Bentan Telani di Bintan.

Pelabuhan ini akan menjadi satu-satunya pintu masuk wisatawan Singapura ke kawasan Bintan Resort, Lagoi Bintan.

Baca Juga: 'Supaya Covid 19 Terkendali, Ubah New Normal Jadi Now Normal'

Travel bubble belakangan telah digadang gadang jadi solusi dan diminati oleh beberapa negara untuk memulai kembali perjalanan lintas negara di tengah pandemi virus corona (Covid 19).

Travel bubble adalah merupakan pembukaan terbatas suatu negara bagi beberapa negara lain yang masing-masing memiliki kasus virus corona (Covid-19) rendah atau terkontrol.

Baca Juga: Travel Bubble Indonesia dan Singapura Diujicobakan 24 Januari 2022

Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas, dan menghindari kewajiban karantina mandiri.

Langkah tersebut akan memudahkan masyarakat melintasi perbatasan dengan kerumitan minimum.

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan penerapan kebijakan gelembung perjalanan akan memuat aturan perjalanan dalam satu paket.

Baca Juga: Jangan Lengah Prokes, Kasus Positif Covid 19 Kota Denpasar Melonjak Lagi

"Jadi kedatangan, bagaimana mereka bisa langsung di PCR, berkegiatan langsung, dan pulang, tentunya semua dalam satu gelembung, bubble. Jadi konsep karantina itu tentunya ada surat edaran khusus Satgas COVID-19," kata Menteri Sandiaga Uno seperti dilansir Antara.

Dan untuk sementara, penerapan gelembung perjalanan Singapura dengan Nongsa dan Lagoi masih terbatas untuk kedatangan melalui jalur laut, belum melalui udara.

Baca Juga: Timnas Putri Indonesia Dilibas Australia 0:18, Pemain Lawan Memang 'Beda Kelas'

"Pada saat rakor pekan lalu, Pak Gubernur sudah mengangkat isu bandara, tapi pada saat ini kita akan masuk travel bubble dari pelabuhan. Dan nanti setelah evaluasi kemungkinan akan dipertimbangkan. Tapi pada saat ini, kita fokuskan dulu pada Nongsa dan Lagoi melalui jalur laut," kata Menteri.

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan penerapan kebijakan gelembung perjalanan akan memuat aturan perjalanan dalam satu paket.

Baca Juga: FC Senica Sambut Hangat Pemain Sayap Timnas Indonesia Witan Sulaeman

"Jadi kedatangan, bagaimana mereka bisa langsung di PCR, berkegiatan langsung, dan pulang, tentunya semua dalam satu gelembung, bubble. Jadi konsep karantina itu tentunya ada surat edaran khusus Satgas COVID-19," kata Menteri.

Seperti simulasi yang dilakukan, ketika wisatawan sampai di pelabuhan, wisatawan akan masuk ke bilik swab PCR.

Dalam bilik wisatawan dicek suhu tubuh, kemudian check-in dengan memindai QR Code melalui aplikasi Peduli Lingdungi.

Baca Juga: Imbas Omicron, 1 Tahap Agenda G20 Dipindah ke Jakarta, 17 Tahap Tetap Digelar di Bali

Selama travel bubble nanti, Pelabuhan Bandar Bentan Telani siap menerima 500 wisatawan dari Singapura dalam delapan kali trip perjalanan setiap hari.

Sebelum pandemi, pelabuhan ini biasanya menerima 2.400 wisatawan mancanegara dalam 12 kali trip perjalanan per hari.***

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah