INDOBALINEWS - Sebutan new normal didengung-dengungkan selama dua tahun masa pandemi.
Kebiasaan new normal salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat selalu diimbau agar selalu dijalankan masyarakat.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, kebiasaan new normal harus diubah menjadi now normal demi mengendalikan kasus COVID-19 yang sempat mengalami kenaikan pada beberapa waktu terakhir.
Baca Juga: Jangan Lengah Prokes, Kasus Positif Covid 19 Kota Denpasar Melonjak Lagi
"Kenaikan kasus COVID 19 lebih dari 2000 di hari-hari ini jelas harus dikendalikan dengan effort tambahan. Protokol kesehatan bukan hanya diterapkan saja tetapi harus lebih ketat lagi. Kebiasaan new normal harus menjadi now normal," ujar dia melalui pesan elektroniknya, Sabtu 22 Januari 2022.
Ia juga menekankan pentingnya orang-orang melakukan upaya tambahan pada masa kini.
Salah satunya terkait imbauan bekerja dari rumah (work from home) yang perlu diikuti dengan implementasi aturan langsung di lapangan.
Baca Juga: Travel Bubble Indonesia dan Singapura Diujicobakan 24 Januari 2022
Selain itu, terkait pembelajaran tatap muka di sekolah, menurut dia, perlu pertimbangan matang apakah tetap berlangsung 100 persen atau diturunkan menjadi 75 persen.