Pilpres 2024: Airlangga Bisa Jadi Kuda Hitam, Anies dan Ridwan Kamil Salat Berjamaah

11 Juni 2021, 18:52 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disebut-sebut bisa menjadi 'kuda hitam' dalam Pilpres 2024. /Dok. Kemenko Perekonomian/

INDOBALINEWS – Perbincangan tentang Pilpres 2024, yang masih tiga tahun lagi, semakin menghangat dengan munculnya para tokoh pemimpin yang layak masuk bursa calon presiden.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto disebut-sebut bisa menjadi ‘kuda hitam’ dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.

Sementara itu dua figur yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang hari ini salat subuh berjamaah di Sumedang,  juga disorot dalam pemetaan bursa capres.

Baca Juga: Megawati dan Prabowo Kian ‘Mesra’, Akankah Berlanjut Koalisi PDIP dan Gerindra di Pilpres 2024?

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto diyakini bisa menjadi ‘kuda hitam’ bagi lawan politiknya pada Pilpres 2024.

"Alasannya, tren Airlangga terus meningkat meskipun elektabilitasnya hingga kini masih rendah dan potensi Airlangga juga mengkhawatirkan bagi lawan-lawan politiknya," katanya, dikutip dari Antaranews, Jumat 11 Juni 2021.

Kata dia peluang Airlangga untuk maju tergolong besar karena dapat diusung Partai Golkar dan koalisinya. Apalagi, jika hitungan elektabilitas terus meningkat atau stabil hingga tahun 2023.

Penyelenggaraan Pilpres 2024 diyakini Dedi bakal diikuti tiga poros, yakni koalisi PDIP, koalisi Golkar, dan koalisi partai menengah. Bahkan, pesta politik lima tahunan itu diprediksi menjadi momentum titik balik munculnya tokoh di luar dua dominasi yakni PDIP dan Golkar.

Baca Juga: Work from Bali Mulai Juli 2021, Disusul Empat Program Bangkitkan Pariwisata Pulau Dewata

Ia juga menyampaikan hingga kini belum ada figur yang betul-betul mendominasi. Hal Ini berbeda dengan kontestasi sebelumnya dimana selalu berkutat pada politikus PDIP sekaligus Presiden yakni Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang Ketua Umum DPP Partai Gerindra.

"Hingga hari ini belum mengemuka sosok yang sangat dominan sebagai Jokowi dan Prabowo pada 2019 sehingga memungkinkan masing-masing partai politik berkesempatan untuk mengusung tokoh-tokoh yang potensial," katanya.

PDIP dan Partai Gerindra diprediksi bakal mengusung elite partai tersebut, yakni Ketua DPR RI Puan Maharani yang disandingkan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto atau Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Poros terakhir berpeluang diisi partai-partai papan tengah misalnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai NasDem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Mereka diperkirakan mengusung kandidat-kandidat alternatif, misalnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atau figur lain di luar kader PDIP, Gerindra, dan Golkar.

Baca Juga: Vicky Prasetyo Merasa Bersalah Kalina Ocktaranny Terseret dalam Kontroversi dan Sensasi Hidupnya

Jika tiga poros terbentuk pada Pilpres 2024 maka diyakini dapat mendongkrak partisipasi pemilih. "Tren peningkatan pemilih sangat mungkin terjadi pada 2024," ujarnya.

Apalagi, meningkatnya partisipasi tersebut sudah mulai terjadi pada Pilpres 2019 yang didominasi pemilih muda. Pada Pilpres 2024 diprediksi bakal jauh lebih menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada Jumat 11 Juni 2021 melaksanakan Subuh Keliling di Masjid Agung Sumedang. Ketika itu ia  sempat salat berjamaah yang dihadiri pula oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Apakah keduanya membicarakan soal rencana dalam kiprah politik terutama Pilpres 2024? Ternyata tidak.

Ridwan Kamil akan menjadi saksi kerja sama antara Pemda Provinsi DKI Jakarta dengan Pemkab Sumedang dalam hal pertanian dan pemenuhan pangan.

“Saya mengapresiasi hubungan ekonomi ini yang akan dilaksanakan antara Pemkab Sumedang dan Pemprov DKI Jakarta. Kami ingin antardaerah ini terus berkoordinasi demi kesejahteraan warga,” tuturnya.

Ia menyebut program Subuh Keliling yang awal 2021 kembali digelorakan Pemprov Jabar merupakan ciri kebangkitan muslim untuk lebih mendekatkan diri terhadap sang pencipta.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan 99 persen kebutuhan pangan di wilayahnya dipasok dari luar Jakarta, yang terbesar dari Jabar.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler