Virus Varian Baru B117 Sudah Masuk Indonesia, Ini Yang Harus Kita Ketahui

- 4 Maret 2021, 19:02 WIB
Ilustrasi varian baru virus Corona B117 dari Inggris.
Ilustrasi varian baru virus Corona B117 dari Inggris. /PIXABAY

INDOBALINEWS - Belum usai kekhawatiran kita akan virus covid-19 yang masih merajalela di sejumlah belahan bumi, sudah masuk pula ke Indonesia virus varian baru B117 yang disinyalir lebih cepat menular.

Dikabarkan kendati lebih cepat menular tetapi virus yang pertama kali diketahui muncul di Inggris dan sudah memasuki Indonesia pada 2 Maret 2021 lalu ini kemungkinan tidak membuat penyakit pasien bertambah parah. Meski hal ini masih dalam penelitian.

Menurut pakar pulmonologi dan ilmu kedokteran respirasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama untuk menghadapinya, ia menyarankan untuk memaksimalkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Curi Motor NMax Buat Nebus Mobil Avanza Yang Digadai, Pasutri Dibui

Yakni mengenakan masker, mencuci tangan rutin, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. "Yang jelas 3M, dan M-M lain harus maksimal. Tentang masker yang sejauh ini ada adalah double masker kain, tentu masker medis lebih bagus dan apalagi kalau N95. Saya biasa pakai N95 karena usia sudah 66 tahun," kata dia kepada wartawan melalui pesan elektroniknya, Kamis 4 Maret 2021.

Tjandra yang menjabat sebagai Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas YARSI ini juga  mengatakan ada sejumlah kemungkinan dampak mutasi virus penyebab COVID-19 ini salah satunya terkait diagnosis.

Baca Juga: Menteri Nadiem : Bantuan Kuota Belajar Tak Bisa Untuk Medsos Tapi Youtube Bisa

Menurut dia, walaupun ada perubahan pada antena atau spike virus akibat mutasi, tetapi PCR masih tetap berfungsi baik. Selain itu, terkait dampak pada penularan, B117 dikatakan lebih mudah menular dibandingkan dengan versi yang lama. "Sebagian data menyebutkan penularannya dapat sampai 30- 50 persen lebih sering," tutur dia.

Lalu, mengenai berat ringannya penyakit, saat ini belum ada cukup bukti mutasi ini akan membuat penyakit jadi lebih berat. Namun, para peneliti dari New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group di Inggris (NERVTAG) pada 11 Februari 2021 lalu melalui laporannya menyebutkan ada hubungan B117 dan meningkatnya risiko pasien harus dirawat di rumah sakit dan bahkan kematian.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x