Network
INDOBALINEWS - Pola makan berintermittent, atau sering disebut sebagai intermittent fasting (IF), adalah salah satu pendekatan yang populer untuk menurunkan lemak tubuh dan meningkatkan kesehatan. IF melibatkan siklus antara periode puasa dan makan. Artikel ini bakal membahas konsep IF dan bagaimana pola makan ini dapat membantu kamu dalam menurunkan lemak.
Apa itu Intermittent Fasting?
IF bukan tentang mengurangi jumlah kalori yang kamu konsumsi, tetapi lebih tentang kapan kamu makan. Terdapat beberapa metode IF yang berbeda, tetapi yang paling umum adalah:
- 16/8: Makan dalam jendela waktu 8 jam dan berpuasa selama 16 jam.
- 5:2: Mengonsumsi jumlah kalori yang sangat rendah (500-600 kalori) selama dua hari dalam seminggu dan makan normal pada lima hari lainnya.
- Alternate-Day Fasting: Bergantian antara hari puasa dan hari makan normal.
- Eat-Stop-Eat: Berpuasa selama 24 jam sekali atau dua kali seminggu.
- Warung: Berpuasa selama satu hari dalam seminggu.
Baca Juga: Elon Musk Segera Luncurkan 'Grok', Chatbot AI yang Bisa Bercanda
Bagaimana IF Membantu Menurunkan Lemak?
IF dapat membantu menurunkan lemak tubuh melalui beberapa mekanisme:
- Penurunan asupan kalori: Dengan membatasi waktu makan, IF seringkali menghasilkan penurunan asupan kalori harian, yang penting untuk penurunan berat badan.
- Peningkatan sensitivitas insulin: IF dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin kamu, mengatur kadar gula darah, dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.
- Aktivasi autophagy: Autophagy adalah proses di mana tubuh membersihkan sel-sel yang rusak atau tidak sehat. IF dapat mengaktifkan autophagy, yang berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan sel tubuh.
- Penurunan lemak tubuh: Selama periode puasa, tubuh cenderung membakar lemak tubuh sebagai sumber energi, membantu mengurangi lemak tubuh secara keseluruhan.
Baca Juga: Link Live Streaming Salernitana vs Napoli, Nonton Gratis Serie A di Sini
