Gelaran Bulan Bahasa Bali kali ini juga dikatakan Gubernur Koster adalah komitmen Pemerintah Provinsi (Pem0rov) Bali untuk pelestarian adat budaya dan kearifan lokal Bali meski dalam kondisi pandemi.
Baca Juga: Siswi SMP Dicabuli Guru Les Matematika di Denpasar Bali
"Bali harus tetap terjaga, terawat meskipun menghadapi tantangan seperti saat ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan 'Kun' Adnyana menjelaskan seluruh pengisi Bulan Bahasa Bali dipastikan menerjemahkan konsep tema dari berbagai sumber pustaka lontar, seperti Taru Pramana, Aji Janantaka, terkait Usadha, dan lain-lain.
"Adapun skema isian kegiatan memadukan luring (luar jaringan) dan dengan daring (dalam jaringan), termasuk pergelaran virtual," ujar Kun Adnyana yang juga akademisi ISI Denpasar itu.
Baca Juga: Rampok Bersenjata Pedang di SPBU Pelabuhan Benoa Bawa Kabur Uang Rp10 Juta
Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali tahun ini, dijabarkan Kun Adnyana layaknya tahun-tahun sebelumnya.
Acara akan menyajikan sejumlah agenda acara yang dikemas dalam bentuk Widya Tula (seminar), Kriya Loka (lokakarya), Prasara (pameran), Wimbakara (lomba), Utsawa (festival), Sesolahan (pergelaran), dan pemberian penghargaan Bali Kerti Nugraha Mahottama.
Baca Juga: Zero Waste Bisa Selamatkan Lingkungan dan Menghemat Pengeluaran
“Untuk Widya Tula (seminar) akan mengangkat enam topik yakni Kalimosaddha, Widyosadha, Sastra Panaweng Gering, Usadhi Pranawa, Usadhikanda dan Dharma Usadha,” ungkapnya.