Tradisi Mekotek di Bali, Penolak Bala yang Sempat Dilarang Belanda

- 1 Mei 2021, 10:02 WIB
Bendesa Desa Adat Munggu, I Made Rai Sujana menjelaskan tentang tradisi Mekotek di Munggu Badung Bali.
Bendesa Desa Adat Munggu, I Made Rai Sujana menjelaskan tentang tradisi Mekotek di Munggu Badung Bali. /Gung De indobalinews

"Akhirnya saat itu menggunakan Kayu Pulet dengan panjang tiga setengah sampai empat meter. Dengan ujung kayu dihias dengan muncuk daun pandan yang merupakan simbul dari lancipnya dari ujung tombak sedangkan dibawah daun pandan tersebut dihias dengan Tamiang," bebernya.

Baca Juga: Korban Tewas Festival Api Unggun di Israel Capai 44 Orang, Seratusan Orang Luka

Maka, sejak saat itu mulai diyakini sekali bahwasanya tradisi Mekotek tersebut sebagai penolak bala. "Kayu yang saling berbenturan tersebut diyakini mampu mengusir roh-roh jahat hendak mengangu masyarakat khususnya di wilayah desa adat Munggu," ucapnya.

Selain itu dari cerita turun temurun tradisi Mekotek juga dikaitkan memperingati kemenangan prajurit merebut kembali kekuasaan kerajaan Mengwi yang ada di Blbangan Jawa Timur.

Diperkirakan mulai masa jaya Kerajaan Mangupura Mengwi kurang lebih tahun 1700. Saat itu Kerajaan Mangupura, Mengwi  memiliki dua istana, di Mengwi dan di Desa adat Minggu.

Baca Juga: Kasus Penistaan Agama Desak Made, Tim Advokasi Pelapor di Bali Tunggu Koordinasi Polda dan Mabes

Raja Mengwi saat itu bernama Ida Cokorda Made Munggu beliau beristana di Puri Mengwi Mangupura. Sedankan adik Raja bernama Ida Cokorda Nyoman beristana di Desa Munggu.
Saat kejayaan Mengwi wilayah kekuasan saat itu sampai di daerah Blambangan, Jawa Timur. Mendengar kekuasaan Raja Mengwi direbut oleh kerajaan yang ada di Jawa saat itu. Diiutuslah prajurit-prajurit di Desa Munggu untuk mempertahankan kekuasaan kerajaan Mengwi yang ada di Blbangan tersebut.

Sebelum pasukan saat itu, bernama Guak Selem atau Trauna Munggu bertempur telebih dahulu melakukan semedi di Pura Dalem yang ada di Desa adat Munggu tepatnya pada hari Raya Kuningan.

Baca Juga: Bule Lukis Wajah Masker di Bali Segera Dideportasi, Tinggal Tunggu Tiket Penerbangan

Disanalah didapat pewisik saat melaksanakan semidi, dikatakan jika berhasil pasukan nantinya mampu menaklukan pasukan di Blambangan, maka kemenangan akan diperingati setiap Tumpek Kuningan dengan sebuah tradisi Mekotek atau Ngerebeg.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah