"Saat ini tata rias pengantin telah berkembang dan banyak mengalami perubahan. Akibatnya nilai-nilai budaya terdahulu yang identik dengan busana adat, mulai tergerus oleh perkembangan zaman," ujarnya.
Dan masing-masing kabupaten di Bali memiliki pakem masing-masing. "Saat ini kami sedang berjuang keras untuk mempakemkan tata rias pengantin lainnya," ujarnya.
Baca Juga: Jelang GPDRR: Pemerintah Indonesia dan PBB Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama Pengamanan
Untuk itulah HAriyani Cok Ace juga mengatakan dengan dilantiknya Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HARPI ”MELATI” Provinsi Bali Periode Tahun 2022-2026 pada hari ini merupakan momentum yang sangat strategis dalam upaya menjaga kekayaan khasanah budaya Bali di bidang tata rias.
Untuk itu saya menaruh harapan besar kepada pengurus baru untuk sesegera mungkin dapat melahirkan ide dan gagasan yang dituangkan kedalam program kerja guna tercapainya tujuan organisasi. Pengurus baru harus mampu mengayomi serta mengakomodir berbagai masukan dari anggota dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
" HARPI ”MELATI” Provinsi Bali harus siap menjadi mitra pemerintah dalam hal memajukan dunia tata rias dan busana di Bali guna terwujudnya kesejahteraan masyarakat menuju BALI ERA BARU, "tuturnya.
Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Himpunan Ahli Tata Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Provinsi Bali pada siang hari itu juga diisi dengan parade pengantin se Bali.***