Evolusi Musik Pohon Tua di Single 'Legam'

- 20 September 2022, 10:24 WIB
Pohon Tua, julukan dari Dadang Pranoto kembali di tahun ini dengan gagasan musikal terbarunya yang bertajuk 'Legam' sudah bisa dinikmati sejak 16 September 2022.
Pohon Tua, julukan dari Dadang Pranoto kembali di tahun ini dengan gagasan musikal terbarunya yang bertajuk 'Legam' sudah bisa dinikmati sejak 16 September 2022. /Dok Chandra

INDOBALINEWS - Pohon Tua, moniker dari Dadang Pranoto kembali di tahun ini dengan gagasan musikal terbarunya.

Gitaris Navicula juga frontman Dialog Dini Hari ini merilis single terbarunya bertajuk “Legam”, dirilis oleh RainDogs Records.

Ini adalah single pertama sejak enam tahun lalu setelah debut album Kubu Carik dirilis di 2017 silam. Single "Legam" dari Pohon Tua telah dirilis di pelbagai kanal musik streaming sejak Jumat, 16 September 2022. 

Baca Juga: Luar Biasa, 203 Kg Sabu dan 404.491 Butir Ekstasi dalam 4 Hari Disita Polda Riau

Diungkapkan bahwa enam tahun sejak album ini, Pohon Tua mengalami evolusi musikal yang luar biasa.  Sebuah evolusi yang datang dari ruang-ruang perenungan dan kontemplasi yang luar biasa.

"Kita bisa merasakan gagasan musikal yang dituangkan dalam sebuah arsitektur organik nan megah. Segenap perasaan dari kemarahan, kebosanan, kekalutan dan kesedihan diramu dalam gagasan tema di single ini," ungkap Dadang 

Lebih lanjut dikatakannya undak-undakan emosi dibangun sejak intro dimainkan, tak putus dibawa sampai ke akhir lagu.

Baca Juga: Cara Baru Memasak Tanpa Api, Percontohan di Bali dan Surakarta

Kesedihan digesek dari senar-senar biola lewat kuartet string ala Adagio secara simultan di intro, segenap kabut kesedihan ini berubah menjadi kemarahan, dibunyikan dengan elegan oleh piano dan timpani sepanjang 3 menit.

Suasana lalu menjadi dramatis sesaat pertama kali lirik diucap dari dasar kerongkongan kasar Dadang, lalu pelan-pelan dari situ, pendengar ditarik makin dalam lagi ke dasar pemikiran soal kegelapan yang hakiki.

Dalam proses penggarapannya, Dadang dibantu barisan kuartet gesek, timpani, yang dimainkan oleh musisi lokal Bali. Dua drummer dilibatkan langsung dalam single ini, yaitu Palel (drummer Navicula) dan Denny (drummer Dialog Dini Hari).

Baca Juga: Ratusan Ribu Vaksin Rabies Dikirim dari Belanda, Hibah WOAH

Bassist Indra Gupta yang kerap mengiringi Indra Lesmana diajak mengisi part bass, sementara di departemen vokal latar, suara khas Riko (vokalis Modjorido) dan Lyta dari Soulfood dipercaya untuk mengisinya.

“Legam” menghadirkan segenap kompleksitas yang berbeda dan tidak akan ditemui di debut albumnya.

Single ini adalah puncak kegelisahan Dadang akan situasi diri sebagai bentuk refleksi akan lingkungan dan keadaan sekitar dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah single yang menjadi pengantar dari album penuh yang akan dirilis kemudian.

Baca Juga: BRI Liga 1: Thomas Doll Ketar Ketir, Lima Pemain Bela Timnas, Harap Tak Cedera Jelang Lawan Persib

“Legam” menjadi sebuah momen kembali-nya Pohon Tua dalam dimensi musik yang layak diberikan apresiasi.

“Ada pertanyaan yang selalu kembali hadir di kepalaku “Kamu ingin dikenang seperti atau sebagai apa/siapa? Aku menjawabnya dengan ringan, meskipun tindak lanjutnya sungguhlah berat namun ya, aku ingin dikenang sebagai musisi/manusia yang bermanfaat buat banyak orang,“ tutupnya. ***

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x