Seperti semangat berkesenian anak- anak muda baik itu karya ogoh- ogoh maupun jenis seni lainnya didukung penuh pengembangannya oleh Pemkot Denpasar melalui serangkaian festival ataupun kompetisi berjenjang untuk regenerasi Seniman.
"Terciptanya atmosfer berkesenian yang baik di Kota Denpasar akan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni, dan lebih jauh regenerasi seniman serta kelestarian seni budaya itu akan tetap terjaga", ungkap Jaya Negara.
Sementara Ketua Panitia Acara, Jelantik saat ditemui menjelaskan, Lomba Ogoh – Ogoh mini dan tapel yang digelar ST. Yowana Paramarthan, Banjar Tanjung Bungkak Kaja ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya. Penyelenggaraan Lomba Ogoh-Ogoh mini tahun ini mengambil tema "Naranatya" atau bila diartikan sebagai muda berkarya.
Dalam lomba ini dibagi menjadi 4 kategori, yakni kategori anak - anak, kategori non mesin, kategori mesin, dan kategori tapel (topeng).
"Pembukaan pendaftaran lomba sudah kami buka sejak tanggal 5 Pebruari lalu dan hingga ditutup pada tanggal 14 maret kemarin, dengan jumlah mencapai 67 peserta baik individu maupun kelompok. Peserta tidak hanya dari Kota Denpasar, tapi juga banyak yang antusias ikut dari luar Kota seperti, Bangli dan Gianyar" ujarnya
Salah satu peserta kategori anak - anak, Made Luhur dari Banjar Buatan mengaku, senang dapat mengikuti lomba ogoh- ogoh dan tapel di Banjar Tanjung Bungkak Kaja ini. "Tentu semakin banyak ada Lomba Ogoh-Ogoh mini dapat memacu saya untuk terus berkarya agar lebih bagus lagi kedepannya" ucapnya. ***