Fenomena Dua Gerhana Bulan Akan Terjadi Pada Tahun 2021 di Indonesia

17 Desember 2020, 16:25 WIB
Ilustrasi gerhana bulan. /Pixabay/TheDigitalArtist

INDOBALINEWS - Lagi-lagi di langit Indonesia akan ada dua fenomena di tahun 2021 di tahun yang akan datang,dua di antara fenomena tersebut adalah gerhana Bulan total dan gerhana Bulan parsial, dan dimana kedua fenomena ini bisa diamati di Indonesia.

Gerhana Bulan parsial merupakan  hanya sebagian wajah Bulan saja yang tertutupi bayangan Bumi, sehingga tidak akan muncul merah, melainkan hanya akan seperti "tergigit" saja, dan kedua fenomena itu akan terjadi pada 26 Mei 2021 dan 19 November 2021.

Gerhana Bulan merupakan fenomena ketika Bulan melewati titik potong antara Matahari dan Bumi, sehingga Bumi menghalangi cahaya Matahari yang seharusnya diterima oleh Bulan, dengan kata lain, Matahari-Bumi-Bulan berada dalam segaris lurus.

Baca Juga: Presiden Jokowi : Vaksin Covid-19 Gratis dan Siap Jadi Penerima Vaksin Pertama di Indonesia

Bulan justru akan tampak merah jika gerhana Bulan total terjadi, hal itu terjadi karena sinar Matahari masih merangsek melalui atmosfer Bumi, lalu terbiaskan ke Bulan sehingga Bulan akan tampak merah, dan merahnya Bulan ini bahkan bisa semerah darah, yang menyebabkannya dijuluki sebagai "Blood Moon".

  • Gerhana Bulan Total 

Pada 26 Mei 2021 yang akan datang, langit Indonesia akan disuguhkan dengan gerhana Bulan total yang akan menyapa dulu, lokasi terbaik untuk melihat gerhana Bulan total yaitu di indonesia timur karena bisa melihat proses gerhana Bulan mulai dari awal hingga selesai

Baca Juga: Terkena Demam Sinetron ‘Ikatan Cinta’ Ibunda Inul Daratista Nekat ke Jakarta Demi Ketemu Para Pemain

Gerhana Bulan total ini akan dimulai pada pukul 17.47 WIT, ketika Bulan pertama kali masuk bayangan penumbra Bumi,dan pada saat itu di Indonesia bagian barat masih pukul 15.47 WIB dan Indonesia bagian tengah masih pukul 16.47 WITA, di mana Bulan belum terbit sehingga tidak bisa melihat apapun.

Dan gerhana Bulan akan berlanjut dengan masuknya Bulan ke bayangan umbra, yakni pada pukul 18.44 WIT,  dan di sini, "tergigit"-nya wajah Bulan mulai terlihat, namun sayangnya Bulan masih belum terbit di Indonesia bagian barat maupun di Indonesia bagian tengah. 

Baca Juga: Artis Cantik Salshabilla Adriani Tabrak Dua Mobil di Kemang

Hal ini terjadi karena gerhana Bulan bertepatan dengan fase Bulan purnama, fase di mana Bulan baru terbit saat Matahari terbenam karena posisinya 180 derajat dari Matahari.

Dengan begitu, kamu yang berada di Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah nantinya akan melihat Bulan terbit yang sudah tergerhanai oleh bayangan Bumi.

Puncak gerhana Bulan total pun akan terjadi pada pukul 20.18 WIT, momen ketika Bulan sedang merah-merahnya. 

Baca Juga: 13 Ribu Kotak Amal Diduga Untuk Danai Teroris Terus Diselidiki Densus 88 dan BNPT

Beruntung, Bulan sudah menggantung di langit untuk Indonesia bagian barat dan tengah, sehingga pada fase ini seluruh Indonesia bisa melihat gerhana Bulan total berbarengan.

Fase puncak gerhana akan terjadi pada pukul 20.25 WIT, 19.25 WITA, dan 18.25 WIB. Merahnya Bulan akan berangsur-angsur pudar, tetapi "gigitan" pada wajah Bulan masih akan teramati hingga fase parsial berakhir pukul 21.52 WIT, 20.52 WITA, 19.25 WIB.

Secara keseluruhan, gerhana Bulan total 26 Mei 2021 ini akan berlangsung selama 5 jam 2 menit, yang diakhiri dengan keluarnya Bulan dari bayangan penumbra Bumi pukul 22.49 WIT, 21.49 WITA, 20.49 WIB.

Baca Juga: Ke Bali Wajib Tes Swab PCR Antigen Mulai 18 Desember Hingga 4 Januari 2021, Garuda Siap Ikuti

  • Gerhana Bulan Parsial

Pada tanggal 19 November 2021 di langit Indonesia akan di suguhkan kembali dengan, fenomena gerhana Bulan parsial   

Di Indonesia bagian timur  lagi-lagi menjadi lokasi terbaik untuk melihat gerhana Bulan parsial, meskipun tidak bisa menyaksikannya dari awal gerhana,karena ketika Bulan terbit di langit Indonesia bagian timur, gerhana Bulan parsial telah terjadi.

Gerhana Bulan parsial ini dimulai pada pukul 15.02 WIT, di mana hari masih siang untuk seluruh wilayah Indonesia, dan belum ada Bulan di langit saat gerhana dimulai, puncak gerhana parsial akan dimulai pukul 16.18 WIT, Bulan masih juga belum terbit.

Baca Juga: Sodomi 30 Siswanya, Seorang Guru Diringkus Polres Cianjur

Puncaknya, terjadi pukul 18.02 WIT, inilah yang merupakan momen di mana orang-orang di Indonesia bagian timur bisa melihat Bulan terbit yang sedang digerhanai Bumi. 97% wajah Bulan akan tertutupi oleh Bumi, sehingga warnanya akan sedikit merah, hampir seperti gerhana Bulan total 26 Mei 2021.

Gerhana parsial ini akan berakhir pukul 19.47 WIT dan pada momen ini, Indonesia bagian tengah sudah bisa melihat Bulan rendah di langit timur, sementara Bulan masih belum juga terbit untuk Indonesia bagian barat.

Baca Juga: Pedoman Traveling Bagi Kaum Difabel

Hingga akhirnya, saat Matahari terbenam untuk Indonesia bagian barat, Bulan terbit timur dengan sisa-sisa gerhana penumbra yang masih berlangsung, "gigitan" pada wajah Bulan tidak terlihat lagi pada saat ini, sehingga gerhana tampak sudah berakhir.

Dan gerhana baru benar-benar berakhir pukul 21.03 WIT, secara keseluruhan, dan  gerhana Bulan parsial ini terjadi selama 6 jam 2 menit.***



Editor: Rudolf

Sumber: Infoastronomy.org

Tags

Terkini

Terpopuler