Bali Masuk 10 Besar Provinsi Dengan Kenaikan Kasus Covid-19 Tertinggi Minggu ini

- 11 Desember 2020, 15:58 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito. /covid19.go.id

INDOBALINEWS - Satgas Penanganan Covid-19 Nasional pada pekan ini menaruh perhatian besar kepada 10 provinsi yang tercatat memiliki jumlah kenaikan tertinggi kasus covid-19.

Untuk itu Satgas Covid-19 meminta pemerintah daerah setempat menekan angka penularan dengan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Baca Juga: FPI Jangan Sebar Klaim Berita, Bila Bohong Dapat dipidanakan, Kata Komisi III DPR

Dan Bali termasuk ke dalam 10 provinsi yang memiliki kenaikan tertinggi dengan berada di urutan keenam dengan mencatat kenaikan 278 kasus.

Baca Juga: Update Penanggulangan Covid-19 di Bali, Kamis 10 Desember 2020

Hal itu dikatakan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam siaran pers yang diterima redaksi indobalinews.com Jumat 11 Desember 2020.

"Perkembangan penanganan pandemi Covid-19 pekan ini menaruh perhatian pada 10 provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi. Jawa Barat mencatatkan kenaikan tertinggi yaitu naik 3.785 kasus atau 102% (3.712 ke 7.497)," ujar Prof Wiku Adisasmito.

Baca Juga: Ketiduran Habis Sembahyang, 2 Pelinggih Ludes Terbakar

Lebih lanjut dijabarkan Prof. Wiku, urutan kedua ada Papua yang pekan ini mencatatkan kenaikan sebesar 1.813 kasus atau 752,2% (250 ke 2.063).

"Perlu diingat, tingginya kenaikan kasus ini, disebabkan oleh masih terjadinya penularan di masyarakat yang disebabkan karena ketidakdisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan," jelas Wiku.

Baca Juga: Fashion Show Hybrid di Bali Jadi Alternatif di Tengah Pandemi

Posisi selanjutnya ada Jawa Timur naik 725 kasus, Sulawesi Selatan naik 367 kasus, Kalimantan Timur naik 291 kasus, Bali naik 278 kasus, DIY naik 249 kasus, Jambi naik 178 kasus, Sulawesi Utara naik 147 dan Kalimantan Selatan naik 133 kasus.

"Saya meminta kepada pimpinan daerah, agar melakukan evaluasi terhadap protokol kesehatan secara menyeluruh," ujarnya.

Baca Juga: Tak Boleh Ada Ormas Memposisikan Diri di Atas Negara, Kata Kapolda Metro Jaya

Pemda juga diminta petakan permasalahan utama yang menyebabkan masyarakat tidak patuh terhadap protokol kesehatan dan segera perbaiki. Ia juga mengatakan harus ditingkatkan juga penegakan disiplin kepada masyarakat yang tidak disiplin protokol kesehatan.

"Berikan sanksi sesuai aturan yang berlaku untuk memberikan efek jera," ujarnya yang menjadi Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Baca Juga: Simulasi Pemberian Vaksin Covid-19 di Bali, Persiapkan Standar Operasional Prosedur

Disamping itu, Satgas Covid-19 juga mengapresiasi 10 provinsi yang mengalami penurunan kasus tertinggi. Diantaranya Jawa Tengah turun 2.100 kasus, DKI Jakarta turun 399 kasus, Sumatera Barat 332 kasus, Maluku 226 kasus, Papua Barat turun 127 kasus, Riau turun 98 kasus, Kepulauan Riau turun 92 kasus, Banten turun 89 kasus, Lampung turun 81 kasus dan Nusa Tenggara Timur turun 58 kasus.

Baca Juga: Buntut Tewasnya 6 Anggota FPI, Kapolda Jateng Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi Berita Hoax

Menurunnya penambahan kasus mingguan, lanjut Wiku, seharusnya menjadi momentum untuk fokus kembali pada treatment atau upaya perawatan pasien Covid-19. Agar segera dapat sembuh dan menurunkan kasus aktif dan kematian.

Untuk itu keseriusan pimpinan daerah dalam penanganan Covid-19 dituntut penuh. Agar angka kenaikan kasus dapat ditekan.

Baca Juga: Mahasiswi Bunuh Diri Lompat Dari Lantai 4, Sempat Tanya Kalau Jatuh Apa Bisa Meninggal...

"Ingat, keberhasilan daerah dalam menekan peningkatan kasus merupakan kontribusi dalam pengendalian Covid-19 di tingkat nasional," tegas Wiku.(***)

Editor: Shira Ade

Sumber: satgas covid-19


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah