INDOBALINEWS - Efek penyiksaan yang dilakukan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI), Maniah, ternyata belum selesai.
Hasil pemeriksaan tim dokter Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya, Kata Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Lombok Timur, Usman, harus dilakukan operasi bedah.
"Operasi bedah kepala dan lambung, sudah dilakukan kepada Maniah, akibat penyiksaan selama empat tahun di Malaysia," jelasnya.
Baca Juga: Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang Mayoritas Tak Bisa Dikenali Lagi
Kalau tidak segera dilakukan operasi itu, tutur Usman, menurut dokter besar kemungkinan Maniah tidak bisa hidup dalam waktu yang lama.
"Selesai operasi itu, Maniah langsung dibawa ke Lombok dan langsung menuju Rumah Sakit dr. Soedjono Selong, Lombok Timur, sampai sekarang masih dilakukan pemeriksaan secara intensif," paparnya.
Baca Juga: Breaking News: Puluhan Napi Meregang Nyawa Dalam Kebakaran Lapas Tangerang, Keluarga Berdatangan
Dijelaskannya juga bahwa Maniah saat ini, masih belum bisa banyak bicara dan bergerak, sehingga sampai saat ini, belum bisa dimintai keterangannya.
Katanya lagi, SBMI, BP2MI dan pihak dari pemerintah sampai saat ini belum mempunyai data lengkap, sehingga mantan majikannya di Malaysia belum bisa ditelusuri. Dan pihaknya sudah berpesan kepada pihak keluarga jika nanti Maniah sudah mulai pulih dan bisa diajak bicara, mereka dihubungi.
Baca Juga: Berkas P21, Polisi Limpahkan Kasus Zaenal Tayeb ke Kejari Badung
"Kondisi tubuh yang lemah dan belum bisa banyak bicara, belum lagi trauma akibat penyiksaan itu, yang membuat miris," ungkapnya.
Terkait soal biaya pengobatan, dikatakannya, semua biaya mulai dari operasi sampai pemulangan kembali ke daerah, dibebankan ke negara. Karena sejak awal ditemukan, Maniah tidak membawa bekal setelah melarikan diri.
Baca Juga: Berpesan Tak Ingin Dibangunkan, Seorang Wanita Asal Flores Ditemukan Tak Bernyawa dalam Kamar Kos
"Termasuk pakaian dan gaji yang belum diterima sampai sekarang dari majikannya yang ada di Malaysia. Semua itu, akan terjawab dari Maniah, kalau dia sudah bisa diajak bicara," tandas Usman.***