Akun Youtube 'Case Closed' Hilang, Erick EST: Seperti Membungkam Kreativitas Masyarakat dan Demokrasi

1 Maret 2022, 19:32 WIB
Diskusi media dengan pengelola akun youtube 'Case Closed' yang hilang atau ditakedown berlangsung di Kubu Kopi Renon Denpasar Selasa 1 Maret 2022. /Shira Indobalines

INDOBALINEWS - Menyusul hilang atau di-takedownnya akun YouTube "Case Closed",  Sutradara film Erick EST salah satu pengelola akun yang hilang ini mengatakan peristiwa ini menjadi preseden buruk upaya membungkam kreativitas masyarakat untuk memberikan aspirasi.

Menurut Erick, upaya take down yang telah dilakukan terkesan janggal dengan kejadian senada yang kerap terjadi di dunia medsos.

Bagi Erik sendiri hal ini sangat merugikan dari akun youtube hilang ini lebih kepada sisi pengembangan kreatifitas dan kebebasan berdemokrasi. Bagi dia "Case Closed" bukan hanya akun YouTube semata. Tapi karya yang membutuhkan waktu, pikiran dan kerja keras untuk mewujudkannya.

Baca Juga: Aksi Demo WNA Ukraina di Bali Dibubarkan Petugas Keamanan

"Kalau ditanya soal kerugian tentu di proses kreatif dan data. Karena narasumber yang kita undang susah sekali menjadwalkan waktu. Dulu seminggu dua kali, setelah berjalan dia bulan jadi seminggu sekali," ucap Erik saat diskusi bersama wartawan didampingi sejumlah tokoh masyarakat Bali yang pernah menjadi nara sumber di podcatsnya.

Lebih lanjut dikatakan Erick, sebagai insan perfilman, ia sangat mengerti soal isue isue yang merugikan publik akan di take down youtube.

Baca Juga: Jelang Nyepi di Bali, Gelar Pawai Ogoh-ogoh 175 Pemuda Kelurahan Lukluk Lakukan Tes Swab

"Tapi itu biasanya videonya saja tapi di akun case closed yang hilang semuanya. Jika alasannya menyesatkan atau yang lainnya saya rasa janggal karena pod cast ini lebih membicarakan kreativitas dan permasalahan untuk kepentingan umum dan edukasi publik," ujar Erick saat diskusi bersama wartawan didampingi sejumlah tokoh masyarakat Bali yang pernah menjadi nara sumber di podcatsnya.

Lebih lanjut dijelaskan juga dari 18 edisi yang sudah tayang, materinya berisi tentang edukasi publik dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya.

Baca Juga: Video Viral Sepasang Remaja Mesum di Renon, Polda Bali Berikan Sanksi Tegas 2 Pelaku Penyebaran

Misalnya kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati Bali), penggiat budaya, ketua komisi perlindungan anak daerah Bali serta narasumber lainnya yang menyajikan materi edukasi bagi publik.

Untuk itu ia masih akan berembug dengan tim akan langkah selanjutnya yang akan diambil sambil menunggu hasil banding kepada Youtube yang telah dilayangkannya.

Sementara itu di kesempatan yang sama host atau podcast Nyoman Sudiantara atau ‘Ponglik’ , seorang tokoh Bali yang dikenal sebagai pengacara senior ini mengungkapkan kekecewaan yang sama.

Baca Juga: Penonton MotoGP di Sirkuit Mandalika, Dibatasi 60.000 Orang

Dikatakan Ponglik, tujuan utama podcast tersebut memang memberikan pelajaran pada publik khusus soal hukum, sosial, kemanusiaan dan hal hal lain. Untuk itu tim selain mengundang nara sumber di atas juga mengudang tokoh muda pelaku budaya.

"Luar biasa masih banyak anak muda masih peduli tentang melestarikan budaya kan. Saya berani mempertanggungjawabkan. Saya host, sama sekali tak ada konten terorisme, asusila atau yang menyesatkan publik juga tak ada. Saya lawyer, saya paham seoang lawyer wajib memberikan pemahaman yg benar soal hukum," tutur Ponglik.

Memang dalam setiap obrolan, Ponglik lewat gayanya yang khas, tegas, kadang sedikit jenaka mengulik berbagai keluhan atau informasi dari tamu.

Baca Juga: Tragis, Seorang Ayah di Bali Tewas di Tangan Anaknya Sendiri

Kehadiran Ponglik sebagai host kian lengkap dengan dukungan host kedua yaitu Nyoman Mardika. Sosok aktivis ini pun sudah dikenal luas di Bali yang kaya akan informasi maupun data kondisi ekonomi sosial budaya masyarakat.

"Kehadiran pod cast ini bisa menambah wawasan, menginspirasi sekaligus mencari solusi persoalan di masyarakat," tegasnya. ***

 

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler