Putri Koster Inisiasi Korban Banjir Bandang di Jembrana Dapat Tempat Tinggal Sehat dan Layak

19 Oktober 2022, 08:39 WIB
Putri Koster mengunjingi posko pengungsian pasca banjir bandang di Jembrana Bali Selasa 18 Oktober 2022. /Dok Humas Pemprov Bali

INDOBALINEWS - Hujan deras yang melanda Kabupaten Jembrana sejak seminggu terakhir mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi khususnya area sekitaran bantaran sungai.

Dampak banjir terparah terjadi di lingkungan bilukpoh dan desa penyaringan, mendoyo, jembrana yang disebabkan oleh meluapnya sungai bilukpoh hingga menyapu rumah warga di bantaran sungai.

Selain merusak rumah warga di bilukpoh, kelurahan tegal cangkring dan desa penyaringan, banjir ini juga mengakibatkan akses jalan Denpasar-Gilimanuk lumpuh total akibat akses jalan dan jembatan penuh dengan kayu dan material banjir.

Baca Juga: Exco PSSI: Keputusan Gugus Tugas Transformasi Sepak Bola Indonesia Akan Jadi Regulasi Khusus

Data menunjukkan di lingkungan bilukpoh, banjir telah menyebabkan 71 KK menjadi korban.

Sebagian besar korban mengungsi di rumah kerabat dan 25 KK mengungsi di posko pengungsian yang di pusatkan di bale tempek kerta sari, bilukpoh.

Sedangkan di desa penyaringan korban banjir bandang mencapai 101 KK yang berada tepat di bantaran timur sungai.

Baca Juga: Orang Hilang: Cari Rumput di Hutan Lindung, Ketut Belum Kembali 2 Hari

Pasca mulai dibukanya akses jalan Denpasar-Gilimanuk, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Putri Koster, Selasa 18 Oktober 2022 menyerahkan bantuan kepada para korban bencana di lingkungan bilukpoh dan desa penyaringan berupa 2,165 ton beras yang disalurkan kepada seluruh korban banjir bandang di Kecamatan Mendoyo, Jembrana bersama dengan TP PKK Kabupaten Jembrana.

“Saat ini yang paling penting, bapak-ibu seharusnya mendapatkan tempat tinggal yang sehat dan layak”, ungkap ketua TPP PKK yang akrab disapa Bunda Putri.

Baca Juga: Liga 1: David da Silva Makin Gacor, Jaminan Persib Bandung Raih Poin Maksimal Tiap Laga

Ia menginisiasi agar keluarga yang terdampak banjir dapat dititipkan sementara kepada keluarga lain yang tidak terdampak sehingga keluarga korban banjir akan terjamin kesehatannya.

Menurut Bunda Putri lingkungan posko pengungsian korban banjir saat ini masih tidak layak.

“Ketika malam hujan angin orang tua bisa masuk angin dan yang menengok belum tentu juga sehat, bisa saja membawa virus. Yang utama yang kita cari adalah sehat dulu,” ungkapnya.

Baca Juga: Banjir Bandang di Bali, Jenasah Korban Terseret Arus Ditemukan

Ia juga meminta agar masyarakat berhenti bermukim di bantaran sungai karena tentunya akan berbahaya.

Salah satu korban banjir, Gusti Putu Putra Yasa mengatakan bahwa sebelumnya pada akhir tahun 2018 juga telah terjadi banjir yang melanda lingkungan mereka namun banjir kali ini adalah yang terparah hingga menyebabkan rumah warga rata dengan tanah.

Ia menambahkan bahwa penyebab banjir karena masifnya alih fungsi hutan yang dilakukan oleh masyarakat.

Baca Juga: Banjir Bandang Bali, 2 Korban Meninggal di Karangasem Ditemukan

Alih-alih menjadi daerah resapan saat hujan, hutan dialih fungsikan menjadi lahan pertanian oleh masyarakat.

Disamping itu diduga juga telah terjadi penebangan hutan oleh oknum tidak bertanggung jawab karena banyak ditemukan potongan kayu dengan bekas potongan yang rapi. ***

 

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler