Ribuan Guru Honorer di Lotim, Ancam Mogok Mengajar

19 Juli 2023, 19:00 WIB
Ketua Forum P2, P3 dan GHN 10+ Lotim, Sunarno. /Habib Indobalinews

INDOBALINEWS - Ribuan guru honorer di Kabupaten Lombok Timur(Lotim), NTB, mengancam akan mogok mengajar.

Alasannya, kata Ketua Forum P2, P3 dan GHN 10+ Lotim, Sunarno, lebih banyak guru honorer yang tidak bisa diakomodir pada calon PPPK guru tahun 2023 ini.

"Kalau semua guru honorer tidak diakomodir, kami akan mogok mengajar," katanya, via telepon, Rabu, 19 Juli 2023.

Baca Juga: WNA Australia Bisnis Pengiriman Rokok dari Malang ke Paraguay Dideportasi Usai Ditahan Kasus Penipuan

Jumlah guru honorer yang ada sekarang ini, sebutnya, berjumlah 2173 orang, sedang yang disiapkan untuk calon PPPK tahun 2023 hanya berjumlah 440 orang.

Rata-rata guru honorer yang tergabung dalam forum ini, katanya, telah mengabdi di atas sepuluh tahun.

Baca Juga: SVF 2023 Ciptakan 'Happy Tourism' : Parkir Lebih Luas dan Ada Drop Zone Ojol

"Kalau hanya 20 persen dari kami yang diakomodir, lalu 80 persen dari kami mau akan di jadikan apa ?," katanya.

Sementara, sebut dia, kesempatan untuk mendapatkan SK PPPK Guru hanya tahun ini saja, selanjutnya tidak akan ada lagi.

Menurut Sunarno, rata-rata guru honorer yang ada di forum ini, telah mengabdi di atas 10 tahun lebih.

Baca Juga: Jangan Lupa 'War Tiket' Pesawat, Diskon Hingga 80%, Ini Tanggalnya

Baginya, para guru honorer ini, tidak menuntut jasa atas pengabdian mencerdaskan anak bangsa selama belasan tahun.

"Tetapi yang kami inginkan, paling tidak sebuah penghargaan dengan mengakomodir kami dengan kejelasan status dengan SK PPPK Guru," katanya.

Dia menyebutkan, pada rapat sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lotim, Izzuddin, menyatakan, semua guru honorer tidak bisa ditampung, dengan alasan keterbatasan anggaran daerah.

Baca Juga: Di Indonesia Pengguna Rokok Elektrik Meningkat Beberapa Tahun Terakhir

Alasan tersebut, katanya, membuat kami sangat kecewa dan tidak ada pencerdasan seperti yang kami lakukan selama bertahun-tahun.

Parahnya, kata Sunarno, dalam situasi dan kondisi seperti ini, Kepala Dinas Dikbud, justru menambah SK Honorer baru.

Baca Juga: Bayi Kembar Siam Lahir Satu Kepala di Lotim Tunggu Dioperasi

Pernyataan tersebut, katanya, justru berbanding terbalik dengan tindakan untuk menerbitkan SK Honorer baru.

"Itu jumlahnya ratusan, bahkan, ada SK Honorer guru itu, diberikan kepada mereka yang masih duduk di bangku kuliah," katanya. ***

 

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler