Sidak Rudenim Denpasar, Sterilkan Blok Hunian

- 23 September 2021, 21:28 WIB
Petugas melakukan sidah di blok deteni Rudenim Denpasar, Kamis 23 September 2021.
Petugas melakukan sidah di blok deteni Rudenim Denpasar, Kamis 23 September 2021. /Dok Kanwil Kemenkumham Bali

INDOBALINEWS - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar melaksanakan Sidak Rutin disetiap Blok Deteni dalam rangka antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Sesuai dengan arahan Kepala Rudenim Denpasar, Seksi Keamanan dan Ketertiban beserta regu jaga pada Rudenim Denpasar melelakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) dengan menggeledah seluruh Blok Deteni untuk memastikan keamanan Deteni yang ditahan di setiap bloknya.

"Sidak ini rutin kami laksanakan untuk memastikan keamanan deteni selama ditempatkan di Rudenim Denpasar. Tidak hanya Sidak kepada Deteni dan blok Deteni, kami juga melakukan pengecekan terhadap fasilitas seperti kelistrikan, air bersih, Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan fasilitas lainnya. Bahkan sebelumnya kami juga telah melaksanakan pelatihan penggunaan APAR bagi petugas jaga," ujar Kepala Sub Seksi Kemanan, Tri Hermawan FK.

Baca Juga: 'Kuda Poni' Selebgram Bali, Pelaku Live Bugil di Medsos Mengaku Tak Terima BO dari Luar

Dari sidak yang dilakukan pada 16 blok Deteni tidak ditemukan barang terlarang atau berbahaya yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan.

Dalam sidak ini hanya ditemukan beberapa barang seperti kayu, stop kontak yang rusak, garpu plastik, dan alat cukur. Selain melakukan sidak pada blok Deteni, petugas juga melakukan pengecekan terhadap fasilitas seperti kelistrikan, aliran air bersih, dan APAR pada area kunjungan, blok dan ruang penjagaan untuk memastikan keamanan Deteni selama proses detensi pada Rudenim Denpasar.

Baca Juga: Anak Main Korek Api Dekat Bensin, 6 Warung Habis Terbakar 3 Orang Terluka

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali Jamaruli Manihuruk mengatakan per tanggal 22 September 2021, jumlah Deteni yang ditempatkan di Rudenim Denpasar sebanyak 21 (dua puluh satu) Deteni.

Para deteni itu berasal dari Mesir, Venezuela, Rusia, Libya, Australia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Italia, New Zealand, India, Nigeria, Tanzania, Prancis, Pantai Gading, Belanda, dan Turki.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x