Yayasan IDEP Gelar Pekan Masyarakat Tangguh

- 9 Mei 2022, 15:58 WIB
Media gathering Pekan Masyarakat Tangguh yang digelar Yayasan IDEP dari 9 hingga 15 Mei 2022.
Media gathering Pekan Masyarakat Tangguh yang digelar Yayasan IDEP dari 9 hingga 15 Mei 2022. /Shira Indobalinews

 

INDOBALINEWS - Yayasan IDEP menggelar Pekan Masyarakat Tangguh pada 9-15 Mei 2022.

Kordinator Departemen Pengembangan Sumberdaya IDEP Edward Angimoy mengatakan ajang ini digelar serangkaian HUT ke-23 yayasan bermarkas di Ubud, Bali.

"Dalam Pekan Masyarakat Tangguh ini kami berusaha menampilkan model model ketangguhan masyarakat yang bisa diambil menjadi contoh. Semisal bagaimana proses belajar selama masa pandemi, dimana masyarakat berusaha bertahan dan memenuhi kebutuhannya sendiri," kata Edward Angimoy saat media gathering di Kubu Kopi Jalan Hayam Wuruk Denpasar Senin 9 Mei 2022.

Baca Juga: Sesosok Mayat Ditemukan Terapung Apung di Perairan Pantai Atuh

Lebih lanjut dikatakannya, Pekan Masyarakat Tangguh ini akan diisi dengan berbagai acara, yang bertujuan menampilkan model-model inisiatif warga yang tangguh dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

"Dari pengamatan IDEP, ada model-model masyarakat yang bisa tangguh dan lingkungan lestari. Bukan kerja kami saja tapi banyak teman-teman lain. Selama sepekan ini mereka akan saling sharing informasi dan pengetahuan," katanya.

Baca Juga: Diduga Jatuh dari Motor, WNA Kanada 'Terjun Bebas' ke dari Jembatan Uluwatu Ketinggian 50 Meter

Gagasan mengenai pekan masyarakat tangguh sendiri berawal dari temuan kondisi munculnya beragam masalah lingkungan dan ketahanan saat bencana tidak lepas dari kurangnya model-model mata pencaharian berkelanjutan. 

Demikian pula halnya dengan sistem pola hidup yang rapuh, lemahnya sistem ekonomi untuk penanggulangan bencana dan lain-lain.

Baca Juga: The 1st Tourism Working Group KTT G20 Fokuskan 5 Pilar Aksi

"Pekan ini jadi semacam jembatan beralih ke masyarakat tangguh supaya korban jiwa bisa kita kurangi saat bencana serta mengembangkan model ekonomi alternatif sambil ikut melestarikan lingkungan," ucap Edward. 

Pekan masyarakat Tangguh akan diisi dengan webinar diskusi, penanaman pohon, sharing antar komunitas, workshop pembibitan, lokakarya pengolahan produk pasca panen sampai pengolahan limbah untuk berbagai kebutuhan dan berbagai acara lain. Puncaknya akan digelar di Kulidan Kitchen.

Baca Juga: Viral di Medsos, Bule Panjat Pohon Sakral Tanpa Busana, Dideportasi Usai Minta Maaf

Menurut Edward model-model masyarakat tangguh dan lestari tidak diketahui atau kurang diinformasikan ke publik.

Dengan pekan Masyarakat Tangguh mereka yang sudah berhasil bisa berbagi pengalaman sehingga model-model serupa bisa diduplikasi dengan penyesuaian - penyesuaian sesuai kondisi di wilayah masing-masing.

Baca Juga: Pukul Anak Tetangga Sampai Benjol, Opa Diamankan Polisi Kena Pasal Perlindungan Anak

Beberapa pembicara yang akan mengisi Pekan Masyarakat Tangguh antara lain penggiat food forest Roberto Hutabarat, penggiat kebun komunitas dan urban farming I Gede Mantrayasa, pendamping petani dari Flores Timur Melki kolibaran, penggiat organik dari Organics Island Ramadani Yudha serta beberapa pembicara lainnya.

"IDEP bersama kawan-kawan jejaring ingin menyajikan topik yang konkrit karena pengalaman pendampingan di masyarakat perlu dilakukan dengan memberikan contoh," ucap Edward.***

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x