Gubernur Bali Resmikan Wisata Hutan Pinus Glagalinggah, Destinasi Baru di Kintamani

- 21 Desember 2022, 15:38 WIB
/

INDOBALINEWS - Di penghujung Desember 2022, Gubernur Bali I Wayan Koster meresmikan Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah, Desa Kintamani, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Hutan ini menjadi rujukan bagi pelancong untuk menikmati wisata desa yang sarat dengan pesan pelestarian lingkungan yang berdampingan dengan kearifan lokal.

Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah merupakan keluaran dari program Desa Ramah Air Hujan dan Wisata Alam.

Baca Juga: 3 Personel Polda Bali Sukses Menjalankan Misi PBB di Afrika Tengah Dapat Penghargaan

Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah merupakan keluaran dari program Desa Ramah Air Hujan dan Wisata Alam.

Program Desa Ramah Air Hujan dan Wisata Alam sendiri adalah implementasi inisiatif program keberlanjutan dari PT Tirta Investama - Pabrik Mambal (AQUA Mambal) yang dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan SATIN (Sahabat Timur Indonesia) semenjak tahun 2021.

Lingkup kegiatannya meliputi Konservasi Sumber Daya air, Keanekaragaman Hayati dan Wisata Alam. 

Baca Juga: 7 Ranperda Disahkan Jadi Perda Pada Sidang Paripurna DPRD Kota Denpasar

Jo Kumala Dewi, M.Sc., Direktur Kemitraan Lingkungan dari Ditjen PSKL (Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menyatakan bahwa kontribusi swasta dalam mendorong percepatan Perhutanan Sosial melelui program CSR sangat dibutuhkan.

“Praktik di Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah ini  sekarang bisa menjadi model bagi perusahaan lain untuk mengembangkan hal yang sama di lokasi lain. Selain itu saya mengapresiasi juga penerapan system tiket berbasis digital yang ada, hasilnya akan lebih mudah termonitor, lebih  transparan dan akurat," ujar Jo.

Baca Juga: Erick Thohir Ditanya Soal Capres, Dijawab Punya Inter Milan Rahasia Allah

Gubernur Bali I Wayan Koster dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja menyampaikan bahwa Masyarakat Bali wajib memahami, menghayati, menerapkan, dan melaksanakan Tata Titi Kehidupan Masyarakat Bali berdasarkan Nilai-nilai Kearifan lokal Sad Kerthi dalam Bali era Baru pada pengelolaan Perhutanan Sosial.

Sementara itu Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo menyampaikan bahwa Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah ini diharapkan menjadi wadah edukasi bagi masyarakat Desa Adat Glagalinggah sekaligus wisatawan yang berkunjung.

Baca Juga: Sebanyak 100 Ulama Hadiri Konferensi Islam Asean ke-2 di Bali

“Pendampingan yang kami lakukan telah membuahkan hasil dengan lingkungan yang terjaga baik oleh masyarakat dengan kearifan lokalnya. Potensi tersebut menjadikan Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah sebagai salah satu tujuan wisata, kami akan terus mendorong kebaikan tersebut supaya bisa menginspirasi lebih banyak orang”, kata Karyanto. 

Mewujudkan Wana Wisata yang selaras dengan konsep konservasi air ini adalah tantangan bagi semua pemangku kepentingan yang ada.

Baca Juga: Gili Trawangan Lombok Mulai Diserbu Wisatawan Jelang Nataru 2023

“Kami termotivasi dengan masyarakat desa hutan yang telah menerapkan pelestarian lingkungan disini, tentunya juga dengan dukungan pemerintah melalui dinas-dinas terkait. Ini adalah aksi kolektif, wujud kolaborasi yang harus dijaga supaya tetap bisa berjalan dan berkelanjutan," tambahnya.

Sad Kerthi ini sendiri juga sejalan dengan visi Danone Indonesia yaitu One Planet One Health, dimana maknanya satu bumi dimana kita tinggali ini memiliki keterkaita dengan Kesehatan makhluk yang ada di dalamnya. Keduanya harus dijaga untuk menjaga keseimbangan.  

Baca Juga: Jelang Nataru 2023 Bandara Lombok Layani 6.000 Lebih Penumpang Sehari

Mewujudkan lingkungan yang mendukung wisata, AQUA Mambal telah melakukan pendampingan terbentuknya Edukasi Konservasi dan keanekaragamanan hayati melalui sosialisasi dan praktek lapang konservasi, masyarakat bisa belajar melalui penanaman dan pemeliharaan 3.300 pohon.

Sedangkan untuk menahan laju air hujan dan meresapkannya kembali ke tanah, masyarakat juga telah mampu membuat 1.375 rorak di kebun.

Untuk manfaat ekonomi Pabrik AQUA Mambal telah memberikan pendampingan terbentuknya Wana Wisata Hutan Pinus Glagalingah melalui penataan lokasi wisata berupa Pembukaan jalur trekking, pembangunan Amphitheatre, pengayaan jenis tanaman benilai budaya dan adat bali seperti taru permana untuk kebutuhan upacara, kopi, serta tumbuhan obat.

Baca Juga: Tercatat Kekayaan Rp 24 M Jadi Sorotan, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Mengaku Salah Hitung

Wayan Sumadi, selaku Bendesa Adat Glagalinggah menyampaikan harapannya bahwa Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah akan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, sekaligus menjaga lingkungan tetap lestari.

“Kami belajar konservasi dan Wisata Alam dengan pemetaan paket Wisata digital untuk mengurangi kertas, juga pembangunan sarana Wisata”, Jelas Wayan Sumadi.

Baca Juga: Cek 3 Strategi Utama Digitalisasi BI Bali Bersama Pemprov dan BPD

Peresmian Wisata Alam ini dihadiri oleh semua elemen masyarakat di Desa Adat Glagalinggah, tim PT Tirta Investama – Pabrik Mambal (AQUA Mambal), Direktur Kemitraan Lingkungan dari Ditjen PSKL (Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dan Dirjen Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, BP2SDM.

Juga Balai PSKL Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara, OPD Provinsi Bali, Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) se Bali, OPD Kabupaten Bangli, BPDAS HL Unda Anyar, Forum DAS, dan jajaran pemerintahan di Kecamatan dan Desa kintamani. ***

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x